Solotrust.com –Dalam 29 hari penayangan, film garapan sutradara Joko Anwar, “Pengabdi Setan” mencetak sejarah baru. Dengan jumlah penonton yang sudah mencapai lebih dari 3,5 juta tepatnya 3.672.669, film ini berhasil menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.
“terimakasih lagi karena udah selalu support Pengabdi Setan sampai sejauh ini ya, teman-teman. You’re my heroes”, tulisnya dengan melampirkan video pendek yang bertuliskan 3.672.669 penonton sudah masuk kamar ibu pada Jumat, 27 Oktober 2017 melalui twitter @jokoanwar.
“Pengabdi Setan“ menjadi film horor terlaris di Indonesia mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang film “Danur” yang jumlah penontonnya 2.736.157.
Tak hanya itu, berarti “Pengabdi Setan”pun juga menjadi film terlaris ke-5 sepanjang sejarah perfilman Indonesia setelah “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!” (6.858.616 penonton), “Laskar Pelangi” (4.719.453 penonton), “Habibie & Ainun” (4.583.641 penonton) dan “Ada Apa Dengan Cinta? 2” (3.665.509 penonton). Ya, “Pengabdi Setan” melampaui peringkat 5 yang sebelumnya diduduki oleh “Ayat Ayat Cinta” (3.581.947 penonton).
Setelah diumumkan akan tayang di Amerika Latin, Polandia hingga Jepang, Joko Anwarpun mengatakan “Pengabdi Setan” akan tayang di lebih banyak negara lagi. “Pengabdi Setan” juga masuk dalam 13 nominasi ajang bergengsi Festival Film Indonesia (FFI) 2017 yang malam puncaknya 11 November nanti.
“Pengabdi Setan” diperankan oleh Tara Basro, Bront Palare, Dimas Aditya, Endy Arfian, Nasar Annuz dan Muhammad Adhiyat. Menceritakan seorang ibu yang mengalami sakit aneh selama tiga tahun dan akhirnya meninggal. Bapak kemudian memutuskan kerja di luar kota dan meninggalkan anak-anaknya. Beberapa waktu kemudian, anak-anak merasa bahwa ibu mereka kembali ke rumah. Situasi semakin mencekam karena anak-anak mengetahui ibu datang tidak sekedar untuk menjenguk namun untuk menjemput mereka ke dunianya sekarang.
Film ini masih akan tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, sehingga rekor jumlah penontonpun masih akan terus bertambah.
(Lin-Wd)
(Redaksi Solotrust)
