Hard News

Tragis, Ditemukan 5,9 Kg Sampah Plastik dalam Tubuh Ikan Paus di Wakatobi

Hard News

21 November 2018 11:09 WIB

Ditemukan Paus Sperma (Physeter macrocephalus) di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk dengan 5,9 kg sampah plastik di dalam tubuhnya (Dok. WWF Indonesia/Kartika Sumolang)

Solotrust.com – Dikabarkan  WWF Indonesia  via Instagram resminya @wwf_id, Selasa (20/11/2018), seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk (18/11).

Kondisi paus saat ditemukan sudah dalam keadaan yang tidak baik. Bagian tubuhnya sudah tidak lengkap, sehingga pihak berwenang tidak bisa melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian paus tersebut.



Tragisnya, terdapat 5,9 kg sampah plastik di dalam perut paus malang ini. Sampah plastik tersebut terdiri dari plastik keras (19 pcs, 140 gr), botol plastik (4 pcs, 150 gr), kantong plastik (25 pcs, 260 gr), sandal jepit (2pcs, 270 gr), didominasi oleh tali rafia (3,26 kg) dan gelas plastik (115 pcs, 750 gr).

Penemuan ini diungkapkan oleh investigasi bersama DKP Wakatobi, Balai Taman Nasional Wakatobi, Badan Promosi Pariwisata Daerah, Akademi Kelautan dan Perikanan Wakatobi, WWF, bersama masyarakat setempat.

Dalam postingan tersebut, WWF Indonesia pun mengimbau masyarakat untuk melakukan aksi pengurangan sampah plastik, yang dapat berakhir di tubuh satwa laut seperti ini.

“Aksi kecil kita untuk mengurangi sampah plastik yang dapat berakhir di tubuh satwa laut, sangat berarti, lho. Sampah plastik apa yang sudah kamu kurangi saat ini, Sobat? #BeatPlasticPollution #TemanTamanLaut #Connect2Wildlife #Connect2Earth #TogetherPossible,” tulis WWF dalam akunnya @wwf_id.

Warganet pun ramai memberikan komentarnya terkait temuan ini, termasuk mereka yang sudah melakukan aksi untuk mengurangi sampah plastik. Komentar-komentar mereka antara lain:

“Ikut sedih lihat ini semua, selalu sampah plastik yang ada di dalam tubuh makhluk laut,” tulis akun @dhina_hardiyanto.

“Jadi pelajaran sih, sampah itu lebih baiknya di kubur atau gak dibakar, tidak boleh dibuang ke laut,” tulis akun @cleopatrangelica.

“Aqua kemasan botol yang kosong besar, saya potong bagi 2, sayang kalau dibuang, saya manfaatkan untuk tempat nyemai bibit tanaman/sayuran, jadi sangat bermanfat dan mengurangi sampah,” tulis @evijatnika.

“Saya sudah selalu bawa tumbler, dan bawa kantung belanjaan. Ayo kurangi sampah plastik,” tulis @susannatanu.

“Kasian yaampun mereka juga berhak untuk hidup bebas dari limbah plastik. Aku udah melakukan aksi kecil untuk mengurangi sampah plastik, dengan move on dari plastic straw, mulai sekarang ga pake sedotan pastik lagi. Kecil tapi bermakna banget loh @byebyestrawid #byebyestraw #kitasudahmoveon #beatplasticpollution,” tulis @juwitapermata.

“Sedih. Masalah sampah ini bukan cuma jadi urusan pemerintah doang, tapi kita sbg masyarakat juga harus berupaya mengurangi. Jangan cuma diet untuk tubuh, diet juga buat plastik. Zero waste lifestyle? Kalo dimana-mana industri serba pake plastik, kemasan industri plastik memang menggiurkan. Branding bisa buat produk lebih mahal drpd non-kemasan. Pun sedotan, ini seperti kebiasaan. Minum ya enaknya pake sedotan.. Padahal lumayan untuk mengurangi sampah kalo ga pake sedotan. Saya pribadi jg walau diet plastik, mau tak mau terkadang masih harus mendapat plastik.. Sampah2 masih belum optimal dipisahkan berdasarkan jenisnya. Bagi yg sudah berupaya replace, reduce, recycle, reuse. Pertahankan. Semoga aksi baik menularkan kebaikan,” tulis @mutialagan. (Lin)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya