Solotrust.com - Barangkali masih lekat di ingatan tentang penemuan seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk November lalu.
Saat ditemukan oleh WWF Indonesia, terdapat 5,9 kg sampah plastik di dalam perut paus malang tersebut. Sampah plastik tersebut terdiri dari plastik keras (19 pcs, 140 gr), botol plastik (4 pcs, 150 gr), kantong plastik (25 pcs, 260 gr), sandal jepit (2pcs, 270 gr), tali rafia (3,26 kg) dan gelas plastik (115 pcs, 750 gr).
Ya, sampah yang dibuang ke laut masih menjadi ancaman besar bagi lestarinya laut Indonesia. Jika tak segera ditangani, bukan hanya satwa laut yang akan terkena dampaknya, bahkan manusia yang berenang pun bisa menjadi korban.
Salah satu yang membagikan keluhannya saat berenang di laut adalah musisi Mohammad Istiqamah Djamad atau Is yang kini aktif berkesenian lewat Pusakata.
Sebagaimana diposting di Instagram pribadinya @pusakata, Rabu (2/1/2019), dia yang tengah berenang di pantai sekitar Pulau Tinalapu hampir terkena sampah berupa seng.
"Kesal tapi tak bisa apa-apa. Lagi berenang terus hampir kena Seng (Zink, bekas atap jadi sampah dan dibuang ke laut). Kebayang ga lagi berenang lalu harus injure di tempat yang sangat jauh dari pusat kesehatan, pasti dongkol," tulis musisi yang sebelumnya menjadi vokalis Payung Teduh tersebut.
Akhirnya, sesi berenang bersama anak-anaknya pun disela dan ditambahkan dengan bersih-bersih sekitar pantai di Pulau Tinalapu, yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah tersebut.
Di akhir postingannya, Is pun berpesan, "Please, jangan buang sampah ke laut. Nggak ada baik-baiknya. Bahayain mahluk lain iya. Jangan menyerah menyerukan hal ini. Kasian anak cucu kita kelak, warisan dari generasi sebelumnya masih saja sampah."
Dikutip dari Kompas (25/11/2018), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun mengatakan saat ini laut di Indonesia terancam. Penyebabnya adalah terdapat banyak sampah di perairan Indonesia yang berpotensi merusak ekosistem laut.
"Indonesia penyumbang sampah terbanyak kedua di laut. Tahun 2030 kalau (sampah) tidak dikurangi akan lebih banyak sampah dari pada ikan," kata Susi.
Atas dasar itulah Menteri Susi mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak membuang sampah di laut. Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. (Lin)
(wd)