WONOGIRI, solotrust.com- Hingga bulan Agustus 2019, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Wonogiri ditarget dapat menyelesaikan 34 ribu tanah belum bersertifikat yang dikategorikan dalam 2 bidang, yakni Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) dan Peta Bidang Tanah (PBT).
Kepala BPN Wonogiri Rio Sumardianta menuturkan, pada tahun 2019 ini pihaknya ditarget merampungkan program Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL) berupa SHAT sebanyak 15 ribu, dan untuk PBT sebanyak 19 ribu, yang tersebar di 59 desa di Kabupaten Wonogiri dan harus selesai pada bulan Agustus 2019 mendatang.
Hal tersebut disampaikan di sela-sela acara pengangkatan sumpah panitia ajudikasi pendaftaran tanah sistematis lengkap dan satuan tugas kantor pertanahan Kabupaten Wonogiri tahun 2019, di aula BPN setempat.
“15 ribu petak tanah yang menjadi target 2019 lokasinya menyebar di 59 desa di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri.” Katanya.
Rio menandaskan alasan dibalik diikut sertakannya 59 desa karena tanah di wonogiri ini 90,2 persen sudah bersertifikat, sehingga tinggal sisa 8,8 persen dan itu tersebar secara sporadis di desa-desa tersebut. “Kalau mau mencapai target yang besar, yakni 15 ribu, ya harus menggarap desa-desa tersebut.” Tegasnya.
Sementara untuk percepatan penanganan, pihaknya sudah membentuk empat tim, yang nantinya akan berkoordinasi ke sejumlah wilayah yang menjadi kewenangan tim tersebut.
Rio menambahkan, bukan hanya itu, pihak BPN Wonogiri juga harus merampungkan pelaksanaan program tahun 2018, yang statusnya kluster 3.
‘’kluster 3 itu maksudnya sudah diukur, sudah dipetakan, tapi berkasnya belum diserahkan kepada pihak bpn. Setelah diserahkan, kita tinggal mengumpulkan data yuridis untuk diterbitkan sertifikat. Jumlahnya 5.930 sertifikat. Dengan demikian jika ini semua rampung di tahun tahun mendatang warga Wonogiri kesemuannya memiliki sertifikat.” Pungkasnya. (noto)
(wd)