Hard News

Lagu “Rindu Solo” Elizabeth Sudira Digaet Pemkot Surakarta untuk Promosi Pariwisata

Jateng & DIY

08 Februari 2019 10:31 WIB

Elizabeth Sudira saat menyanyikan lagu Rindu Solo dalam sesi Jumpa Pers.

SOLO, solotrust.com – Setelah sukses mencetak nama-nama maestro seperti almarhum Gesang, Waldjinah, hingga Didi Kempot, Kota Solo kini memiliki ikon baru seorang perempuan berdarah Solo yang mewakili wajah generasi milenial bernama Elizabeth Sudira. Lagu berjudul Rindu Solo garapannya bersama label Tiga Musik digadang-gadang menjadi ikon promosi yang ampuh untuk pariwisata Kota Solo.

Sejak pertama kali diunggah di akun Youtube Elizabeth Sudira pada 18 Oktober 2018 lalu, video lirik versi akustik berjudul Rindu Solo mencuri perhatian khalayak, baik warga Solo, luar kota bahkan mencapai luar negeri. Hingga kini, lagu itu sudah lebih dari 89 ribu kali diputar.



Sang pencipta sekaligus penyanyi lagu Rindu Solo, Eliz sapaan akrabnya menuturkan bila lagu ini menceritakan pengalaman pribadi yang sejak ia lahir 28 tahun yang lalu mendiami dan menikmati nyamannya kota Solo. Kemudian saat beranjak dewasa, ia mulai disibukkan dengan profesinya sebagai master of ceremony (MC), singer hingga gelar Putri Solo II tahun 2010 yang ia sandang. Hal itu membawanya terpaksa harus pergi ke banyak kota dan banyak negara. Bagi dia, tidak ada tempat sebaik Solo, seindah dan sebesar apapun tempat itu. Lagu itu kemudian ia bawakan dalam event Solo City Jazz 2018.

“Lagu ini merangkum segala sudut keindahan kota Solo yang pasti dirindukan oleh setiap orang yang sedang atau pernah berada di Solo. Lagu ini hanya tercipta dalam waktu 4 menit, tidak saya tulis tidak saya bikin melodinya dulu tapi kata-kata itu langsung saya rekam di dalam voice note, saya kirim ke Andre Nuno, di suatu malam saya lagi tiduran, melihat punggung orang tua saya saat itu, saya menangis di situ, kemudian saya berpikir tidak ada tempat seindah rumah, tidak ada tempat sebaik dan senyaman rumah, saya bisa bersama kedua orang tua saya, saya ada di sebuah kota yang begitu nyaman. Ketika saya pergi untuk bekerja rasanya ingin pulang,” ujar Eliz dalam sesi jumpa pers bersama wartawan di Ruang Audio Visual Museum Keris, Surakarta, Kamis (7/2/2019).

Semangat Eliz semakin membara ketika datang dukungan dari orang nomor satu di lingkungan pemerintahan Kota Surakarta, yakni Wali Kota Surakarta  FX. Hadi Rudyatmo beserta jajarannya untuk benar-benar menstampel lagi Rindu Solo menjadi lagu promosi pariwisata Kota Solo, dan Wali Kota pun memberikan ruang di Balai Kota yang notabene jantung Kota Solo untuk Eliz melaunching video klip dan lagu Rindu Solo kepada khalayak ramai.

“Saat pak wali (FX. Hadi Rudyatmo) mendengarkan lagu ini beliau langsung ingin menstampel lagu ini asli Solo dan diapresiasi sebagai lagu yang turut berperan dalam promosi pariwisata Solo dan akan kami buatkan video khusus untuk pariwisatanya. Tidak hanya itu, lagu lni dianggap dapat memperkuat kecintaan dan rasa memiliki warga Solo terhadap kota tercinta,” ungkap gadis cantik itu.

Eliz menambahkan, video klip dan versi baru lagu Rindu Solo ini akan dirilis pada Sabtu 9 Februari 2019 di halaman Balai Kota Surakarta pukul 19.30 WIB, atas arahan Wali Kota Surakarta. Acara ini juga dimeriahkan oleh Sanggar Tari Semarak Candra Kirana, Keroncong Swastika, dan The Rangers Band. Launching lagu Rindu Solo ini turut mewarnai kemeriahan rangkaian Hari Jadi Kota Surakarta yang ke 274 dengan dukungan Dinas Pariwisata Surakarta dan tata panggung bakal dipadukan dengan keindahan lampion di Kawasan Pasar Gede.

Tak hanya itu, Pada saat peluncuran video klip dan versi baru lagu Rindu Solo juga akan didukung pemutaran serentak oleh 500 radio seluruh Indonesia pada pukul 19.00 WIB. Sehingga pendengar radio di seluruh Indonesia yang tidak berkesempatan hadir juga bisa mendengarkan lagu itu di berbagai frekuensi.

“Saya ingin lagu ini dirayakan bersama-sama semua warga Solo dan seluruh Indonesia, nanti akan ada panggung yang ditata dekat dengan masyarakat, saya akan menyanyikan lagu-lagu medley tentang Solo, dan gongnya Rindu Solo, sebagai generasi terbaru, memang dikemas secara sederhana, seperti liriknya, sederhanamu membuatku jatuh hati” ungkap Eliz

Di samping itu, untuk mengobati rasa rindu para penggemarnya, Lagu Rindu Solo pun kemudian berkembang menjadi Official Merchandise Rindu Solo, diantaranya kaos, cangkir klasik, stiker dan tote bag yang dipasarkan melalui akun instagram @rindusolo dan berbagai marketplace online. Produk-produk ini didesain oleh para desainer yang juga merupakan orang-orang Solo salah satunya Daniel Herdianto.

“Bahkan salah satu desainer merchandise ini merupakan seniman typography asal Solo yang kini menetap di Jakarta, yang mengerjakan undangan pernikahan Raisa & Hamish. official Merchandise Rindu Solo akan mengajak desainer-desainer Solo lainnya untuk menuangkan kreatifitasnya pada seri seri berikutnya,” tutur Eliz.

Lagu Rindu Solo diproduksi oleh label Tiga Musik yang digawangi oleh tiga personel yakni Elizabeth Sudira sang pencipta lagu, Tommy Widodo selaku penata musik, dan Andre Nuno selaku pengarah kreatif. Kemudian lagu tersebut diproduksi dengan versi lain dari yang sebelumnya telah viral di youtube. Tommy Widodo selaku penata musik mengatakan, lagu Rindu Solo berhasil membuatnya jatuh hati, yang tanpa pikir panjang kemudian ia tuangkan lagu itu ke dalam sebuah komposisi aransemen lagu bergenre pop tidak terlalu nge-jazz.

“Pertama kali mendengar lagunya saya langsung jatuh hati, dari voice note itu saya arransemen untuk dijadikan project yang lebih serius. Dalam waktu tiga jam, aransemen itu rampung,” beber Tommy Widodo.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Sutakarta, Hasta Gunawan menyatakan dukungan penuhnya terhadap Lagu Rindu Solo yang diciptakan dan dinyanyikan oleh perempuan bertalenta asal Kota Bengawan ini. Awal mula Hasta mendengarkan lagi ini pada saat acara Solo City Jazz tahun 2018.

“Awal mula saya mengenal mbak Eliz sebagai Puteri Solo, kemudian ke MC, waktu acara solo city jazz 2018, saya baru tahu ternyata dia juga pinter nyanyi, kemudian beberapa bulan berikutnya saya diperdengarkan lagu ini (Rindu Solo) lewat youtube, saya lihat hanya sekilas mendengarnya terus dirumah saya putar sendiri. Saya melihat lagu itu merupakan lagu yang polos dan lagu yang jujur tentang solo, yang kata bulatnya itu Ngangeni sesuai taglinenya Kota Solo, makanya saya tanyakan kapan launching kapan launching, segerakan,” ucap Hasta.

Sementara itu, Creative Director, Andre Nuno menganggap lagu Rindu Solo merupakan proyek yang istimewa, ia menjelaskan pembuatan videonya terinspirasi dari personal Eliz dengan sudut-sudut Kota Solo, tak hanya destinasi wisata dan kuliner tapi juga mengulik sudut lain dari Kota Solo.

“Seperti toko buku belakang Sriwedari, tempat Eliz mencari RPUL (buku panduan belajar), kemudian di Kampus UNS, pengrajin stampel di dekat Kawasan Kalilarangan, tapi tetap mengangkat pariwisatanya, jalanan Kota Solo, Benteng Vastenburg, Keraton Surakarta. Kami juga berkonsultasi dengan Pemkot,” papar Andre. (adr)

(wd)