Serba serbi

Menpar Minta Pers Wujudkan Jurnalisme Ramah Pariwisata

Wisata & Kuliner

09 Februari 2019 03:00 WIB

Ilustrasi. (Pixabay)

SURABAYA, solotrust.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta kepada insan pers agar memperhatikan aspek pariwisata saat peliputan bencana. Hal itu dimaksudkan untuk tetap mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan sektor pariwisata di daerah terdampak bencana.

Ia pun menekankan pentingnya jurnalisme ramah pariwisata sebagai dukungan pers terhadap pengembangan sektor pariwisata.



"Hal ini perlu dimulai dengan membangun pemahaman bahwa industri pariwisata adalah industri yang sangat sensifif terhadap pemberitaan pers dan opini publik yang mengikutinya,” katanya dalam Peluncuran Buku Jurnalisme Ramah Pariwisata di Hotel JW Marriott Surabaya, Kamis (07/2/2019).

Menurutnya, selain menjalankan fungsi kontrol, pers juga mesti memberi daya dukung terhadap upaya mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan sektor pariwisata.

Melalui buku tersebut ia berharap dapat dijadikan sebagai pedoman bagi kalangan pers dan masyakat khususnya warganet, dalam memberitakan peristiwa bencana agar tetap ramah pariwisata.

Buku setebal 213 halaman menyajikan tujuh tema bahasan di antaranya Jurnalisme Ramah Pariwisata Sebuah Panduan Etika Liputan, Prinsip-prinsip Etika Jurnalisme Pariwisata, Praktek Jurnalisme Ramah Pariwisata di 3 Negara, Wartawan Jangan Tinggalkan Tiga Prinsip Utama Jurnalistik, Media Sosial: Pedang Bermata Dua, dan Ancaman Dunia Pariwisata, Konsep dan Fakta tentang Pariwisata yang perlu Diketahui Wartawan, dan Catatan Penutup: Peran Besar Media dan Nitizen dalam Mendukung Pariwisata Indonesia.

Masing-masing tema tersebut ditulis oleh para kontributor yang juga sebagai praktisi di dunia pers antara lain Nurcholis MA Basyari, Yoseph Adi Prasetyo, Suprapto, Auri Jaya, dan Agus Sudibyo sebagai editor.

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya