Hard News

Skybridge Tirtonadi – Balapan Resmi Beroperasi 24 Jam untuk Umum

Jateng & DIY

1 Maret 2019 17:08 WIB

Peresmian skybridge 24 Jam di pintu masuk Skybridge Tirtonadi, Jumat (1/3/2019). (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com – Skybridge yang merupakan jembatan khusus penghubung Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Solo Balapan mulai Jumat (1/3/2019) siang resmi beroperasi selama 24 jam penuh dan melayani pelintas umum.

Hal ini sebagai bentuk kesepakatan antara pengelola terminal dengan Stasiun Solo Balapan demi peningkatan pelayanan masyarakat.



“Hari ini resmi kami buka pelayanan Skybridge (dibuka) 24 jam, bagi penumpang bertiket maupun masyarakat umum, semua sudah bisa mengakses,” kata Kepala Stasiun Balapan Solo Suharyanto saat dijumpai solotrust.com di sela acara peresmian di Skybridge Balapan.

Suharyanto menerangkan, pintu keluar masuk bagi pelintas umum dan penumpang bertiket berbeda. Bagi pelintas umum akan keluar langsung menuju tempat area luar stasiun. Sedangkan, bagi penumpang kereta akan diarahkan langsung ke dalam area stasiun melewati jalur 6. Hal itu dimaksudkan agar area dalam stasiun tetap steril.

“Ada perubahan flow untuk calon penumpang yang sudah punya tiket bisa langsung masuk ke stasiun melewati Skybridge jalur 6, untuk yang tanpa tiket bisa keluar di pintu sebelah selatan dan langsung keluar tempat parkir, dengan begini Skybridge bisa dimanfaatkan banyak orang tidak segelintir orang saja,” kata dia.

Sementara itu, Koordinator Tipe A Terminal Tirtonadi Joko Sutriyanto mengatakan, operasional Skybridge 24 jam sudah menjadi angan-angannya sejak tahun 2017 lalu dan akhirnya terealisasi hari ini.

Untuk aspek keamanan sinergitas, dari pengelola terminal dengan stasiun akan ditingkatkan setelah dibukaselama 24 jam ini.

“Nanti patroli secara bergantian, dan akan dipasang cctv. Saya ingin terminal banyak diakses banyak orang seperti tahun 90-an, maka dari itu saya desak terus agar Skybridge beroperasi 24 jam,” sambung Joko.

Menurut dia, penumpang dari stasiun banyak yang akan ke terminal, namun karena batasan waktu Skybridge yang hanya dibuka sampai dengan pukul 18.00 WIB, akhirnya memaksa mereka menggunakan jalan umum. Sehingga tujuannya dioperasionalkannya 24 jam ini dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat.

“Kamis (28/2/2019) kemarin kita rapat koordinasi di Semarang bahwasannya untuk pengamanan dari terminal dan stasiun harus saling berkoordinasi melayani pelintas Skybridge, dan disepakati bersama hari ini dibuka,” ujar Joko.

Ditambahkan dia, tak hanya mengakomodir para penumpang kereta atau pun bus, keberadaan Skybridge juga memberikan kemudahan akses pariwisata sekitar Skybridge. Di lain sisi, mengurangi crowded di jalan raya dan lebih efisien.

“Ada Bendung Tirtonadi, Jembatan Keris, kan bisa semakin dimaksimalkan sektor pariwisata, masyarakat bisa mengakses Skybridge lebih mudah, melihat Kota Solo di malam hari, ini kan satu satunya di Indonesia harus dimaksimalkan,” tuturnya. (adr)

(way)