SOLO, solotrust.com - Sebagai upaya pengembangan ilmu pertelevisian dan perfilman kepada mahasiswa. Program Studi Televisi dan Film, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar workshop Broadcasting dan Sinematografi di ruang Studio Produksi Televisi, Gedung 4 kampus 2 ISI Surakarta, Ringroad Mojosongo, pada Kamis (21/3/2019).
"Berbeda dengan workshop perfilman yang biasanya mengetengahkan pengembangan artistik dan konsep penceritaan, bekerja sama dengan ADM Technology, distributor peralatan broadcasting dan perfilman terkemuka, workshop ini kami mengupas habis perkembangan teknologi perfilman terkini saat ini," ujar Dosen Prodi TVF ISI Surakarta, NRA Candra kepada solotrust.com
Menurut Candra, di era revolusi industri 4.0 perkembangam zaman tidak lepas dengan keterkaitan perkembangan seni saat ini yang tak lepas denga perkembangan teknologi dan sains.
Adapun peralatan yang didemonstrasikan dalam workshop kali ini dengan menghadirkan berbagai peralatan dari brand-brand terkemuka, baik di bidang peralatan kamera, audio, maupun lensa.
"Workshop ini memperkenalkan berbagai peralatan audio visual terkini di bidang audio visual, antara lain brand Sony, Seizz, Atomos dan Miller, untuk kamera, lensa, monitor dan tripod," beber dia.
Para pembicara yang dihadirkan juga merupakan praktisi yang sangat mumpuni di bidang penataan sinematografi dan menjadi brand ambasador dari berbagai brand yang dihadirkan. Selain itu, para pembicara adalah figur yang akrab bagi pencinta sinematografi di dunia maya, dan dikenal memiliki fanspage yang sangat luas.
Mereka adalah adalah Goenrock, seorang Vloger yang juga merupakan DOP (Director of Photography) film Yowes Ben, ia banyak mengupas perkembangan teknologi audio visual. Selain itu juga hadir Adrian Sugiono seorang Sinematografer Nasional yang merupakan DOP Film Danur, Serta Benny Kandariarto penggagas komunitas DSLR Sinematografer Indonesia.
Pada kesempatan itu, Dekan FSRD ISI Surakarta Joko Budiwiyanto mengatakan, kegiatan ini begitu penting bagi mahasiswa, karena mahasiswa dapat bersentuhan langsung dengan teknologi terkini yang dihadirkan.
Melalui kegiatan tersebut, kata Joko, mahasiswa dapat mengasah skill mereka yang harus dibentuk dari lingkungan yang mendukung, termasuk mengenal pengetahuan akan peralatan yang selalu berkembang dan orang-orang yang berkompeten di bidangnya.
"Workshop ini memiliki nilai penting bagi ISI Surakarta, khususnya Prodi Televisi dan Film, kerena kegiatan ini menjadi tonggak penyelenggaraan kegiatan-kegiatan apresiasi dan workshop-workshop keahlian profesi di bidang perfilman, baik secara estetik maupun teknik," tutur Joko.
Sementara itu, Kaprodi Televisi dan Film ISI Surakarta, Titus Supono Adji menambahkan, bila antusiasme mahasiswa dengan acara ini begitu tinggi. Di samping itu, kegiatan ini menjadi langkah awal ISI Surakarta yang baru saja ditetapkan sebagai tempat uji kompetensi perfilman, di mana tentu saja atmosfer yang lekat dengan lingkungan industri dan peralatan dengan standar internasional menjadi keharusan yang wajib dihadirkan.
"Prestasi yang diraih ISI sangat membanggakan lantaran menjadi lembaga pendidikan pertama di kawasan regional Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY yang dipercaya menjadi tempat Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Profesi Bidang perfilman," pungkas dia. (adr)
(wd)