BOYOLALI, solotrust.com- Menyusul masih adanya wisatawan yang mencoba nekat melakukan pendakian ke puncak Gunung Merapi, petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) kembali memasang peringatan larangan pendakian merapi di jalur pendakian New Selo, Boyolali.
Kepala Seksi 2 BTNGM, Singgih Rudi Setyanto mengatakan, jalur pendakian menuju puncak sebenarnya sudah ditutup sejak status Merapi naik ke level waspada atau sejak 21 Mei 2018 lalu, namun karena papan pengumuman yang terpasang sudah rusak, petugas kembali memasang tulisan peringatan.
Tulisan peringatan ini salah satunya di pasang persis di pintu masuk jalur pendakian di New Selo, Boyolali. Peringatan penutupan pendakian ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris.
“Kita sebagai pengelola jalur pendakian resmi di Taman Nasional Gunung Merapi menutup dua jalur baik itu di Selo maupun di Kemalang.” Jelas Kepala Seksi 2 BTNGM, Singgih Rudi Setyanto.
Dengan terpasangnya kembali peringatan larangan pendakian ke Merapi, para pendaki khususnya dari manca negara bisa memahami dan mengurungkan niatnya untuk melakukan pendakian.
Sementara itu dari data pengamatan BPPTKG di pos pengamatan Gunung Merapi, Jrakah, Selo, boyolali, mulai Kamis (11/4/2019) pukul 18.00 WIB sampai dengan Jumat (12/4) pukul 06.00 WIB, terpantau dari CCTV terjadi sebanyak 6 kali guguran lava, dengan jarak luncur 600 hingga hampir 1 kilometer. (jaka)
(wd)