Hard News

Klaten Bakal Miliki Kampung 1.000 Jamu, Pertama di Indonesia

Jateng & DIY

17 November 2017 16:20 WIB

Pencanangan kampung 1.000 jamu di Klaten. (solotrust-joko)

KLATEN, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bakal memiliki Kampung 1.000 Jamu. Di mana kampung 1.000 jamu tersebut nantinya akan membudidayakan tanaman jamu seperti pohon kencur, puyang, sambiroto, dan tanaman jamu lainnya.

Pencanangan kampung 1.000 jamu tersebut dibentuk di Desa Majegan, Kecamatan Tulung, Klaten di atas tanah khas desa setempat.



Kepala Desa Majegan Widodo mengaku, wilayah desanya memiliki luas tanah 233 hektare. Didominasi tanah kering dan basah dengan klasifikasi tanah legosol kelabu (bahan induk abu fulkanik), dinilai cocok untuk ditanami tanaman jamu.

"Saat ini, di sini banyak lahan tidur. Dan tanah tersebut cocok untuk ditanami jamu. Nanti BUMDes yang akan memanfaatkan tanah itu," kata Widodo  kepada wartawan, Jumat(17/11/2017).

Heru Maryanto selaku Ketua Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (Aspetri) Cabang Klaten mengatakan, gagasan kampung 1.000 jamu ini merupakan yang pertama di Indonesia. Dengan adanya kampung 1.000 jamu, dirinya mengaku sudah ada tawaran kerja sama dari pihak-pihak lain.

"Saat ini sudah ada 48 BUMDes yang ingin bekerja sama dengan kita. Nantinya para pelaku jamu di Klaten ini akan dibantu perizinanya. Di Klaten pengobatan jamu tradisional ada 260 orang. Ada terapinya, bekam, pijat refleksi, dan akupuntur," tandas Heru.

Sementara dengan adanya pencangan kampung 1.000 jamu tersebut, Camat Tulung Rahmad Sugiarto memberikan apresiasi terhadap langkah Pemerintah Desa (Pemdes) Majegan. "Ini sebuah rintisan Desa Majegan. Dan ini perlu didukung, sebab dengan adanya kampung jamu diharapkan bisa menambah perekonomian masyarakat," ujar Rahmad.

 

(joko-way)

(Redaksi Solotrust)