LAMPUNG– Belasan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelajar terjaring razia yang dilakukan oleh Tim Gerakan Disiplin Nasional Lampung Utara. Kebanyakan mereka didapati berkeliaran di kawasan Pasar Dekon dan Pasar Pagi Kotabumi, Rabu (15/5/2019).
“Hasil razia kali ini didapati 17 ASN dan lima pelajar berada di pusat keramaian saat jam kerja/sekolah,” tutur Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Lampung Utara, Pirmansyah usai razia.
Ia mengatakan, kebanyakan ASN yang terjaring razia ini berasal dari kalangan tenaga pendidik mulai dari guru TK maupun SD. Meski begitu, mereka beralasan telah menunaikan tugas dan kewajiban mengajar hari ini.
“Mereka beralasan sudah habis jam mengajarnya,” jelasnya.
Pirmansyah kembali menuturkan, razia yang mereka lakukan kali ini difokuskan untuk melakukan pembinaan. Bagi mereka yang kedapatan berbohong akan segera mereka arahkan untuk kembali masuk kerja.
“Jangan sampai pelayan masyarakat ini jam kerja nongkrong dan keluyuran nggak kerja,” tandas dia.
Selain mendata ASN, pihaknya juga mendata warung dan rumah makan yang masih membuka dagangannya di siang hari. Para pemilik rumah makan diminta memasang tirai untuk menghormati orang yang berpuasa.
“Ada 13 warung dan rumah makan yang kami data dan dipinta untuk dipasang tirai,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada para ASN yang memiliki kepentingan di luar kantor hendaknya meminta izin terlebih dulu dengan atasannya masing – masing.
“Harapannya, ada atau tidak adanya razia, tingkat kesadaran para ASN akan terus meningkat karena sejatinya mereka itu pelayan rakyat,” harap dia.
Di sisi lain, HE, salah seorang guru yang terkena razia menjelaskan bahwa seluruh tugas dan kewajibannya sebagai guru telah ditunaikannya. Jadi, keberadaannya di pusat keramaian bukan di mengajar.
“Saya sudah habis jam mengajarnya. Jadi pulang ke rumah mampir ke pasar,” katanya. #teras.id
(wd)