SOLO, solotrust.com - BPJS Ketenagakerjaan mendorong para perusahaan dan karyawan yang telah terdaftar sebagai peserta untuk bisa memanfaatkan layanan e-Channel berupa BPJSTKU dan Sistem Informasi Pelaporan Peserta (SIPP) online.
Kepala Bidang Pemasaran Peserta PU BPJS Ketenagakerjaan Solo, Sri Sudarmadi menerangkan dengan terobosan layanan digital tersebut bisa memudahkan setiap peserta dalam melakukan pelaporan, maupun mengecek saldo yang dimiliki secara real time.
"Jadi nanti para perusahaan bisa melakukan pengisian data sendiri. Sehingga dengan sistem ini juga bisa menghindari kesalahan input yang disebabkan human error dari petugas BPJS Ketenagakerjaan seperti yang dilakukan selama ini," jelasnya.
Menurutnya, layanan digital BPJSTKU diperuntukkan bagi karyawan atau user yang menjadi peserta dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk mengetahui hak yang didapatkan selama ini seperti melihat saldo, pengajuan klaim, pelaporan dan lainnya.
"Jadi dengan sistem ini, harapan kita antara perusahaan dan karyawannya bisa saling mengawasi. Karena laporan yang dilakukan bisa secara real time, tidak perlu menunggu lama seperti sistem sebelumnya," tuturnya.
Untuk menginformasikan e-Channel berupa BPJSTKU dan Sistem Informasi Pelaporan Peserta (SIPP) online, pihaknya telah mengadakan sosialisasi pada hari Rabu, 22 Mei 2019 si Hotel Novotel Solo mulai jam 16.30 WIB.
"Acara sosialisasi kali ini kita mengundang sejumlah peserta dari kategori platinum. Yaitu perusahaan yang kita anggap memiliki jumlah karyawan cukup besar," ujarnya.
Sosialisasi tersebut dilakukan agar para perusahaan yang telah menjadi peserta dalam program BPJS Ketenagakerjaan bisa memanfaatkan layanan e-Channel, yaitu berupa SIPP Online.
Dengan layanan ini setiap perusahaan diberi otoritas secara mandiri untuk melakukan pelaporan sistem administrasi secara real time. Seperti pelaporan pendaftaran karyawan, melihat data peserta yang masuk dan keluar hingga membaca rekap saldo seluruh karyawan.
Meski layanan digital tersebut sudah diluncurkan cukup lama, namun pihaknya mengaku masih perlu dilakukan sosialisasi. Mengingat, perusahaan yang sudah memanfaatkan layanan tersebut baru 90 persen dari total 280 perusahaan platinum di wilayah kerjanya.
"Karena target kita bisa 100 persen. Jadi meski sekarang di Solo sudah mencapai 90 persen, tapi upaya sosialisasi terus kita lakukan agar dapat lebih maksimal," pungkasnya. (Rum)
(wd)