Hard News

Puluhan Warga Datangi Kantor Desa. Ini Penyebabnya?

Jateng & DIY

20 November 2017 17:27 WIB

Perumahan di Selorejo Bayat. (solotrust.com/jaka)

KLATEN, solotrust.com- Sejumlah warga di dukuh Selorejo, desa Krakitan, kecamatan Bayat, Klaten, Senin (20/11/2017) mendatangi kantor Desa Krakitan. Kedatangan di kantor desa tersebut mereka melakukan mediasi dengan pengembang perumahan di desa setempat.

Selaku pengembang perumahan dari PT Manteb Maju Utama, Bernad Bambang usai mediasi dengan warga mengaku, akan menegor kontraktor. Menurutnya, kontraktor sudah melakukan kesalahan terhadap warga Selorejo yang selama ini tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu saat akan melakukan pembangunan perumahan.



"Harusnya ada sosialisasi terhadap warga, sebab saya setiap hari tidak disitu. Yang bertanggungjawab disitu kontraktor. Nanti akan saya tegur keras dan ia harus bertanggungjawab atas kejadian ini," kata dia di balai Desa Krakitan, Bayat, Senin (20/11/2017).

Terkait kejadian itu, Bernad berjanji akan melakukan mediasi ulang pada Rabu mendatang dengan menghadirkan kontraktor, warga, perangkat desa, camat dan pihak kepolisian.

"Saya sama sekali tidak mengetahui kalau akan terjadi seperti ini. Karena kerja saya keliling keliling. Di desa ini ada 13 unit perumahan, jadi 9 unit dan 4 unit terpisah di dukuh yang sama," katanya.

Koordinator warga Selorejo, Zainudin mengatakan, seharusnya mediasi ini melibatkan kontraktor yang ditunjuk oleh pengembang perumahan. Menurutnya, warga hanya meminta adanya pemberitahuan (sosialisasi) terlebih dahulu saat ada pembangunan perumahan itu.

"Nanti akan dilanjutkan Rabu depan, harapan kami nanti bisa klier dan kontraktor bisa dihadirkan," ujarnya.

Kepala Desa Krakitan Nurdin mengaku, pihak desa sebatas menfasilitasi warga dengan pengembang agar tidak terjadi hal negatif. Dari pertemuan ini nantinya bakal dilanjutkan pada 23/11/ 2017. Sebab, saat mediasi tersebut tidak adanya kontraktor. Namun mediasi tersebut hampir ada titik temu permasalahan pengembang dengan masyarakat.

"Kami hanya menfasilitasi terkait aduan masayarakat. Warga itu hanya meminta mereka itu permisi saat masuk dukuh Selorejo. Ternyata pengembang sama kontraktor tersebut ada jarang komunikasi," tandasnya.

 

(jaka-Wd)

(Redaksi Solotrust)