SOLO, solotrust.com - Nilai ekspor mebel Indonesia pada 2016 mencapai USD 1,6 miliar atau turun 16 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ekspor mebel disebabkan sebagian besar importir mengalihkan pesanan dari Indonesia ke Vietnam dan Malaysia. Sebab, harganya lebih murah dengan kualitas bersaing bila dibanding produk Indonesia.
Penurunan sektor ekspor furnitur nasional juga diakibatkan beberapa factor, yaitu desain produk tidak berkembang, kualitas produk, kebijakan pemerintah tumpang tindih, bunga bank tinggi, keterbatasan infrastruktur, sulit mengakses bahan baku, jumlah perajin semakin berkurang dan kurang mengikuti pameran.
Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, tidak hanya aspek produksi dan kualitas produk yang mempengaruhi nilai ekspor produk tapi juga bagaimana aspek promosi.
"Pemerintah membuat beberapa langkah strategis salah satunya peningkatan promosi online melalui progrmn E-Smart IKM yang dapat diakses konsumen melalui marketplace atau toko online. Tapi tidak cukup secara online saja, promosi offline juga harus dilakukan karena pembeli harus melihat bagaimana barang dan kualitasnya. Oleh karena itu kami fasilitasi dengan meluncurkan Omah Mebel dan Kerajinan di Banjarsari ini," terang Gati, di sela acara Pembukaan Omah Mebel dan Kerajinan di Gedung Bakorwil II, Banjarsari, Solo, Senin (20/11).
Pameran Omah Mebel dan Kerajinan selama dua hari tersebut digelar oleh KIMKAS Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (KIMKAS) dengan dukungan Kementerian Perindustrian dan Pemprov Jateng. Tema Pameran kali ini "KIMKAS sebagai Gerbang Memenangkan Persaingan Global." Sebanyak 30 pelaku IKM ikut berpartisipasi memamerkan produk-produknya. Juga dilakukan pemberangkatan ekspor meja ke Amerika.
Di Kota Solo sendiri berdasar data Kemenperin, sekitar 150 pelaku IKM mebel sudah punya ijin dengan pasar dalam dan luar negeri. Pihaknya berharap KIMKAS dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholdee untuk mengisi potensi peluang pasar ekspor dan pasae dalam negeri.i
"Harapannya ada multiplier effect yang berdampak positif bagi masyarakat dan para pelaku IKM. Terlebih Presiden menargetkan ekspor mebel dan furnitur mencapai 2,5 Juta US Dollar di 2019," ujar Gati.
(Arum-Wd)
(Redaksi Solotrust)