SOLO, solotrust.com - Sejumlah pedagang di kawasan Transito, Pajang, Laweyan sudah mulai melakukan pembongkaran bangunan sejak Senin (24/6/2019) kendati Pemkot memberi waktu pembongkaran dimulai pada (1/7/2019) mendatang dengan tenggat waktu kurang lebih selama sepekan.
Baca juga:
Bangunan Transito Dibongkar Per- 1 Juli, Pemkot Segera Cairkan Dana
Salah satunya adalah seorang pedagang tanaman hias dan makanan burung, Jumadi warga Sandon RT.01/RW.05 Wonorejo,Gondangrejo, Karanganyar. Ia mengaku membongkar bangunan permanen dan semi permanen miliknya lebih awal atas inisiatif pribadi agar tidak terlalu terburu-buru dalam memilah barang yang masih bisa dimanfaatkan.
Meski demikian, Jumadi mengaku masih kebingungan untuk lokasi usaha kedepannya karena aturan solusi tempat usaha hanya diprioritaskan warga ber-KTP asli Solo.
"KTP saya Karanganyar, kalau aturannya kan penempatan tempat usaha baru bagi warga asli Solo saja, jadi saya terpaksa tutup sementara, belum ada tempat lagi, sementara jualan secara online saja," ujar Jumadi saat ditemui solotrustcom di lokasi pembongkaran, Selasa (25/6/2019)
"Saya bongkar lebih awal ya biar bisa memilah barang-barang yang masih bisa dipakai seperti kayu, pintu, pelat baja, besi-besi dan instalasi lainnya, tapi ini dibantu dinas juga," imbuh dia.
Karena berada di lahan bukan miliknya pribadi, sehingga Jumadi tidak mempersoalkan penataan tersebut, termasuk ongkos bongkar yang ia dapatkan meskipun tidak sebanding dengan biaya yang ia keluarkan untuk membangun tempat usaha di lahan tersebut sejak tahun 1994 lalu.
Baca juga:
Angin Segar, Warga Terdampak Transito Mulai Bikin Rekening untuk Ongkos Bongkar
"Saya membangun ini habis sampai Rp 35 juta sekitar dua tahun lalu. Terus dapat gantinya sekitar Rp 2 jutaan, ya gimana lagi, kita pasrah saja mengikuti aturan," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Kasi Penataan Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Handoko menyebut sejak Senin (24/6/2019) hingga siang ini sudah ada sebanyak 6 bangunan milik warga di kawasan Transito bantaran rel kereta api telah dibongkar atas permintaan pemilik bangunan, dan Disdag memberikan fasilitas mobil angkut serta tenaga bongkar jika warga membutuhkan bantuan.
"Kalau dari Pemkot kan tangggal 1 Juli 2019 besok, ini yang dari permintaan warga, mereka minta dibongkar sendiri lebih awal, ya kami bantu, kami fasilitasi, termasuk dari petugas PLN untuk hal yang berkaitan dengan instalasi listrik juga membantu," tuturnya.
Kepala Bidang PKL Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Didik Anggono mengatakan, bukan persoalan pedagang melakukan pembongkaran lebih awal dari jadwal. Bahkan, petugas dan kendaraan angkut juga disiagakan untuk meninjau lokasi dan membantu mengangkut barang milik warga.
Baca juga:
Underpass Transito Dibangun, Pedagang Minta Tak Digusur
"Petugas akan terus meninjau lokasi jika sewaktu-waktu ada warga yang membutuhkan bantuan," ungkapnya. (adr)
(wd)