BOYOLALI, solotrust.com- Sejumlah masyarakat Desa Teter, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali melaporkan dugaan penyelewengan dana Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Dana Desa dan tanah sewa (tanah bengkok) terhadap perangkat di desanya. Penyelewengan dana desa tersebut terendus dari 2013 hingga 2019 ini.

Baca juga:

Dana BUMDes Desa Ponggok Diselewengkan? Ini Kata Kades

Terkait laporan warga tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, Prihatin mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sedang mengumpulkan alat bukti dari berbagai saksi untuk membuktikan laporan tersebut.

"Setelah sejumlah saksi dimintai keterangan dan terkumpul alat bukti kemudian ada tindaklanjut penindakan terhadap terduga penyelewengan dana atau perangkat," katanya kepada wartawan, Kamis (27/6/2019) di Kejaksaan Negeri Boyolali.

Dikatakannya, dari penyelewengan uang desa tersebut diduga uang  tanah sewa atau bengkok tersebut tidak disetorkan ke pemerintah desa setempat. Kemudian, uang bantuan RTLH yang seharusnya dalam bentuk barang namun bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk uang dan dilakukan pemotongan.

"Adanya juga setoran pajak PPN, PPH tidak dapat disetorkan terhadap yang berhak,"ujar dia.

Lanjut dia, adanya dugaan penyelewengan dana tersebut untuk ditindak lanjuti di tingkat penyidikan. Dalam hal ini, pengembangan kasus tersebut nantinya setelah ada surat perintah penyidikan, lalu ke langkah hukum.

"Setelah ke langkah hukum, kemudian dilakukan penyitaan. Apalagi kalau sudah ada bukti awal, baru mengarah terhadap tersangkanya. Hari ini masih penyidikan umum, belum ada tersangkanya," katanya.

Saat ini akan dilakukan pemeriksaan para saksi, lanjut dia, pada Senin nanti ada tiga saksi yang diperiksa. Ketiga saksi tersebut dari perangkat desa.

"Dari hasil pengumpulan para saksi dugaan penyelewengan uang tersebut sekitar Rp 170 juta. Ini diduga dilakukan pada periode 2013 sampai 2019,"pungkasnya. (Jaka)

(wd)