Hard News

Lavataro Diharapkan Dongkrak Kunjungan Pasar Tradisional dan Naikkan Omzet Pedagang

Jateng & DIY

28 Juni 2019 22:28 WIB

Sebuah mobil melakukan simulasi Lavataro di Halaman Parkir Pasar Singosaren, Jumat (28/6/2019).

SOLO, solotrust.com – Penerapan sistem Layanan Valet Parkir Pasar Tradisional (Lavataro) diharapkan kembali mampu mendongkrak tingkat kunjungan dan omzet pedagang di Pasar Tradisional. Sebab berkaca dari evaluasi kebijakan Pemkot Surakarta untuk sterilisasi parkir di Pasar Gede yang berdampak pada penurunan omzet pedagang.

Baca juga:



Wali Kota Resmi Launching Lavataro, Parkir Semakin Mudah

Hal itu diungkapkan Project Leader Lavataro M. Usman kepada solotrustcom di sela launching inovasi tersebut di Halaman Parkir Pasar Singosaren, Jumat (28/6/2019) pagi.

”Kemarin kan kita belajar permasalahan di Pasar Gede, dengan adanya sterilisasi di sana, ternyata omzet pedagang menurun hingga 50 persen karena jumlah kunjungan yang turut menurun. Hal itu disebabkan karena pengunjung kesulitan mencari ruang parkir yang kemudian berdampak pada perekonomian. Nah, inovasi ini merupakan tanggung jawab kami untuk kembali mengoptimalkan jumlah kunjungan di pasar tradisional, tidak hanya Pasar Gede saja,” ujar Usman.

Lavataro merupakan program jangka pendek untuk menjadi solusi perparkiran di Kota Solo. Ke depan layanan valet akan dikembangkan dengan sistem non tunai agar kepercayaan masyarakat juga semakin meningkat, dan petugas Lavataro juga diusulkan menjadi tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (TKPK) Pemkot Surakarta. Untuk jangka panjang, Pemkot bakal membangun gedung-gedung khusus untuk parkir, utamanya di kawasan perbelanjaan.

”Ini perbaikan dari sistem sebelumnya, peningkatan, tahapan jangka pendek. Kita mengedukasi terhadap petugas parkir dan masyarkat, ke depan akan ditingkatkan dengan sistem non tunai, biar tingkat kepercayaan masyarakat lebih tinggi,” terang Usman.

Layanan ini dihadirkan untuk mengakomodir kebutuhan pengunjung yang kesulitan mencari ruang parkir, sehingga lokasi parkir umum sebelumnya juga tetap aktif seperti sedianya.

”Ini mengakomodir masyarakat yang kesulitan saja, makanya dilayani valet, masih banyak ruang parkir yang belum optimal, begitu juga yang di Klewer, maupun Pasar Gede. Saat ini baru penataan di tiga pasar, sebenarnya ada 15 pasar yang memberi dampak pada kelancaran lalin Kota Solo, kedepan harapannya terus bisa dikembangkan,” ujar dia.

Sementara itu, Koordinator Juru Parkir di Pasar Singosaren, Suwarsono (38) mengatakan, sistem parkir vallet utamanya untuk melancarkan parkir on street di koridor Gatot Subroto maupun Jalan Dr. Radjiman.

Baca juga:

Tarif Lavataro di Tiga Pasar Tradisional Menyesuaikan Zona Resmi

”Untuk melancarkan parkir tepi jalan, jadi arus lalu lintas lebih lancar, selama ini masih banyak mobil sama motor yang belum tertata rapi, nanti kendaraan akan dibawa ke tempat parkir di lantai atas, ini kan satu arah jadi nanti baliknya lewat Kalilarangan," ucapnya. (adr)

(wd)