Hard News

Tari Topeng Losari Cirebon Bawa Nuansa Religius di IMF 2019

Jateng & DIY

8 Juli 2019 09:25 WIB

Tari Topeng Losari saat ditampilkan dalam ajang IMF 2019 di Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta, Jumat (5/7/2019) malam.


SOLO, solotrust.com- Penari topeng dari Sanggar Purwa Kencana Cirebon, Nur Anani M Irman membawakan sajian Tari Topeng Losari dengan apik dalam ajang International Mask Festival (IMF) 2019 di Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta.



Baca juga: Buka IMF, Wali Kota Dorong Orang Tua Tanamkan Cinta Seni Budaya Pada Anak

IMF diselenggarakan selama dua hari Jumat dan Sabtu (5-6/7/2019) malam. Nani mendapatkan kesempatan untuk menampilkan tariannya pada hari pertama perhelatan usai digelarnya tari pembuka, yakni tarian dari Singo Yogo  yang menggambarkan tentang berdirinya kerajaan Singo Barong di Alas Lodoyo.

Saat menampilkan tarian, cucu dari Generasi ke-6 trah Topeng Losari maestro Dewi Sawitri itu selalu menutup matanya dengan menjiwai setiap gerak seolah hanya bertuju kepada Tuhan, tubuh dan bumi.

Tari Topeng Losari awalnya dipercaya turun salah satu Wali, dari Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam sekitar 400 tahun yang lalu, kemudian disempurnakan oleh Panembahan Losari atau Pangeran Angkawijaya.

“Tari Losari dan Tari Panji memiliki 3 ciri khas gerak yakni Gerak Galeyong, Pasang Naga Seser (Posisi kuda-kuda menyamping lebar) dan sikap gantung kaki memperlihatkan telapak kaki ke samping. Penjiwaannya berdoa dengan Tuhan. Pakem Tari Topeng Losari adalah menjadikan kotak topeng dan nayaga sebagai pusat atau patokan energi, sebab Dalang Topeng Losari dari generasi ke generasi percaya sekali bahwa di antara gamelan ada sembilan Wali," ungkap Nani Topeng Losari kepada wartawan.

Sementara itu, Humas IMF, Sabhira menambahkan, selain Tari Topeng Losari juga ditampilkan kesenian tari topeng dari daerah lainnya seperti tarian Bapang dari Tedjho Dance Solo, Tari Topeng Lima Wanda dari Sanggar Seni Wijaya Kusuma dan lain-lain.

Baca juga: Presiden Jokowi Mengenang Satu Kalimat Dari Sutopo

"Sanggar Seni Wijaya Kusuma berasal dari Cirebon didirikan oleh Inu Kertapati tahun 2005 lalu. Inu Kertapati merupakan Putra dari maestro topeng Cirebon Sujana Arja," jelasnya. (adr)

(wd)