Hard News

Sejumlah Wilayah di Wonogiri Terendam Banjir, 100 Personel SAR Disiagakan

Jateng & DIY

28 November 2017 15:15 WIB

Museum Kars Wonogiri Terendam. (solotrust.com/noto)

WONOGIRI, solotrust.com - Akibat intensitas hujan yang tinggi sejak senin (27/11/2017) sore hingga selasa sore hari ini,  mengakibatkan sejumlah sungai di Kabupaten Wonogiri meluap hingga menutupi badan jalan, diantaranya aliran sungai Wiroko di Desa Bulurejo dan Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, akses lalu lintas antar propinsi dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur begitu sebaliknya, terputus.

Antrean kendaraan pun mengekor hingga belasan kilometer. Meski begitu hujan belum menandakan bakal mereda. Menanggapi fenomena hujan berkepanjangan ini Pemkab Wonogiri mengisyaratkan agar warga waspada terhadap ancaman bencana alam yang lebih besar.



“Kondisi jalan saat ini Macet total untuk kendaraan roda dua atau pun roda empat, hingga bus pun terpaksa berhenti karena di Dusun Karangturi, Desa Bulurejo, air dari sungai Wiroko meluap dan menutup badan jalan dengan ketinggian sekitar setengah hingga satu meter, terlebih arusnya cukup deras,” ungkap Tardi (43), warga Nguntoronadi, Selasa (28/11/2017).

Sudah hampir dua jam lebih, akses jalan antar propinsi (Wonogiri-Pacitan) tersebut lumpuh. Meski demikian, bagi pejalan kaki dapat menyeberang dengan bantuan perahu karet yang disediakan oleh tim SAR dan relawan BPBD Wonogiri. Ia juga menyebut, selain di barat Jembatan Karangturi, banjir sungai Wiroko juga menutup badan jalan, tepatnya di sisi selatan jembatan menghubungkan Nguntoronadi dan Baturetno, hal itu disebabkan adanya turunan dan tanjakan disekitar jembatan.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi SAR Wonogiri Azhari Mursito Wisnu menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari 24 jam mengakibatkan bencana alam di sembilan kecamatan. Bencana alam yang terjadi berupa tanah longsor dan banjir bandang.

"Saat ini 100 personel SAR wonogiri, dibantu sejumlah relawan lainnya telah disiagakan dengan berbekal sejumlah peralatan seperti pelampung dan perahu karet," tandas Ashari.

Disebutkan pula, Banjir di Desa Bulurejo dan Kulorejo, Kecamatan Nguntoronadi mengakibatkan sekitar 15 rumah terendam. Di samping itu, air juga mengakibatkan jalan antar propinsi antar kecamatan memutus arus mobilitas kendaraan. Talud jalan longsor di Dusun Pojok, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, berdampak rumah milik Sarno (65). Tanah longsor juga menimpa rumah Supriyadi di Dusun Dawuhan RT2/RW 8 Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo.

Banjir bandang juga terjadi di Pracimantoro yang  mengakibatkan beberapa desa dan sekolah dasar terendam. Selain itu lokasi wisata museum kars pracimantoro wonogiri juga ikut terendam di bagian parkir kendaraan bermotor. Selanjutnya di lingkungan Kerdu Kepik, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri kota, talud jalan longsor.

“Korban jiwa maupun luka tidak ada dalam kejadian yg beruntun di wilayah  Wonogiri. Untuk pengungsian sementara hanya yang berdampak banjir. Kondisi di TKP untuk sementara masih hujan dengan intensitas sedang logistik sudah didistribusikan oleh pihak pemerintah,” tandasnya.

 

(noto-Wd)

(Redaksi Solotrust)