SOLO, solotrust.com - Jajaran Polresta Surakarta terus berupaya untuk mengungkap pelaku aksi vandalisme Papua Merdeka yang belakangan ini merebak di Kota Solo. Terkait fenomena sejumlah aksi vandalisme itu, Kapolresta Surakarta, AKBP Andy Rifai mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.
"Terkait vandalisme, saya harapkan masyarakat tidak terprovokasi. Kami juga sudah berkomunikasi dengan teman - teman kita dari Papua," jelas Andy Rifai kepada wartawan, di Mapolresta Surakarta, Jumat (23/8/2019).
Andy berpendapat bahwa pelaku vandalisme bukanlah dilakukan masyarakat Papua. Pihaknya juga telah menemui sejumlah tokoh masyarakat Papua dan lainnya di Kota Solo serta menjamin keamanan bagi mereka.
"Mereka juga merasa dengan adanya isu atau pun vandalisme kemarin, mereka pun merasa tidak nyaman. Karena mereka (masyarakat Papua) juga mengatakan bahwa itu bukan kita," ungkap Andy.
Kapolresta Surakarta mengajak agar masyarakat bersikap bijak dan cermat serta tidak gegabah dengan mengambil kesimpulan sepihak terhadap isu - isu yang bersifat provokatif.
"Maka dari itu, kita bersama masyarakat harus bijak dan lebih cermat untuk melihat, apakah isu itu hanya provokatif atau benar. Sementara ada tiga tempat yang kami temukan. Masyarakat harus bekerjasama untuk antisipasi dalam mencegah hal - hal terjadinya seperti itu," harap Andy.
Menurutnya, selama ini keberadaan warga dari beragam suku di Kota Solo sudah terjalin harmonis serta dapat saling hidup berdampingan.
"Tentu saja ini menjadi sebuah tantangan. Jangan sampai teman - teman kita menjadi tidak nyaman, karena mereka tinggal di sini juga sudah lama. Mungkin tinggal di sini untuk belajar, maupun bekerja. Dengan adanya hal - hal seperti itu, mereka pun merasa tidak nyaman," terangnya.
Andy Rifai kembali menegaskan bahwa pihaknya kini tetap berupaya untuk mengusut tuntas kasus vandalisme itu.
"Pasti kita tetap upayakan, mudah - mudahan segera terungkap pelakunya. Saat ini Masih terus kami selidiki terkait motif dari vandalisme di beberapa tempat itu," tandasnya.
Andy menambahkan, upaya pencegahan pun dilakukan sebagai antisipasi agar aksi vandalisme serupa itu tidak terjadi lagi, guna menjaga Kota Solo yang tetap aman dan kondusif.
"Sebagai tindakan pencegahan, kami juga sudah meningkatkan patroli di tempat - tempat rawan, kemudian juga sudah kami sampaikan kepada Babinkamtibmas, agar bisa mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan," pungkas Kapolresta Surakarta.
Sebagaimana diketahui, coretan atau vandalisme belakangan ini muncul menyusul dari terjadinya aksi persekusi juga rasisme yang dialami sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang beberapa waktu lalu. Vandalisme bernada provokatif yang menyuarakan kemerdekaan Papua Barat itu pun marak di Solo, belum lama ini. Coretan itu ditemukan di sejumlah titik seperti di kawasan Kalitan, Jalan Ir. Juanda, Jebres dan Jalan Dr. Sutomo. (Kc)
(wd)