JAKARTA, solotrust.com – Aktivitas Gunung Agung yang kian meningkat beberapa hari terakhir membuat Bandara Ngurah Rai di Bali ditutup. Penutupan tersebut dilakukan karena dampak debu vulkanik yang disebut mengganggu penerbangan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo saat video conference di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (28/11/2017) mengatakan, penutupan kemungkinan akan dilakukan dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Namun pihaknya akan selalu melakukan evaluasi setiap enam jam berdasarkan beberapa sumber data di antaranya Satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Himawari, satelit Australia di Darwin, paper test di bandara, serta informasi dari pilot.
“Kemungkinan selama dua hari ke depan (bandara Ngurah Rai) ditutup tapi evaluasi buka tutup tidak bisa pakai perencanaan, setiap enam jam kita terus evaluasi, jika Siklon Tropis Cempaka sudah hilang maka akan berlaku arus normal,” ujar Sugihardjo, dikutip laman resmi Kemenhub.
Baca juga : Cuaca Ekstrem Akibat Siklon Cempaka Berpotensi Meluas
Atas penutupan tersebut, pihaknya juga telah menyiapkan pengalihan rute penerbangan. Disebutnya, ada 10 bandara yang disiapkan untuk pengalihan penerbangan dari dan menuju Bali.
“10 bandara untuk divert (pengalihan) yaitu, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Banyuwangi, Lombok, Makassar, Balikpapan, Ambon, Manado, dan Kupang,” ungkap Sugihardjo.
Sebelumnya, pihak otoritas Bandara Ngurah Rai bersama pihak terkait telah memperpanjang masa penutupan sebanyak dua kali. Pertama pada Selasa (28/11/2017) pagi, dan terakhir pagi tadi yang akan ditutup hingga esok pukul 07.00 WITA.
Baca juga : Arah Debu Vulkanik Mengikuti Siklon Cempaka, Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Ditutup
(way)
(Redaksi Solotrust)