Hard News

Banjir Ratusan Warga Sukoharjo Mengungsi

Jateng & DIY

29 November 2017 17:34 WIB

Banjir. (dok)





SUKOHARJO, solotrust.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan sepanjang Hari Selasa (28/11/2017) kemaren. Bahkan warga terdampak banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman. Empat kecamatan yang dilaporkan mengalami bencana banjir yakni Grogol, Polokarto, Mojolaban dan Weru. Hingga Rabu (30/11/2017) siang genangan banjir di pemukiman belum nampak surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto mengatakan, tingginya curah hujan mengakibatkan debit air sungai Bengawan Solo naik. Air mulai masuk permukiman warga bantaran sungai pada Selasa sore. Desa Kadokan, Grogol, Pandeyan, dan Madegondo di Kecamatan Grogol. Desa Laban dan Gadingan di Mojolaban. Desa Pranan, Kecamatan Polokarto terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Total ada ratusan warga yang mengungsi ke tanggul maupun kantong kantong pengungsian yang disediakan oleh BPBD.

“Warga mengungsi ke tempat evakusi yang relative dekat dengan tempat tinggal. Saat ini air Bengawan Solo mulai surut,” kata Suprapto.

Suprapto menambahkan, bencana banjir juga terjadi di Kecamatan Weru akibat luapan Sungai Siluwur. Banjir merendam rumah warga dan juga lahan pertanian. Banjir di Weru disebabkan talud longsor dan tanggul saluran jebol karena arus air yang deras. Ketinggian air yang masuk permukiman antara 25 cm hingga 100 cm.

“Menggenangi tapi tidak sampai memutus akses warga,” ujarnya.

Sedangkan di Kecamatan Bulu, lanjut Suprapto dilanda bencana tanah longsor. Sejumlah rumah warga di Desa Sanggang tertimbun tanah longsor sebagian pada Selasa sore kemarin. Tetapi Polisi dibantu perangkat desa dan juga relawan bergerak cepat melakukan penanggulangan hingga tak sampai menimbulkan kerugian. “Polsek dan relawan tanggap bencana langsung bergerak,” imbuhnya.

Ditambahkan Camat Weru, Samino, banjir masih menggenangi rumah warga di sejumlah desa di Weru. Dilaporkan sedikitnya 1.079 KK terendam banjir yang meliputi 9 desa yakni Karangwuni, Karangtengah, Karakan, Tawang, Tegalsari, Weru, Grogol, Jatingarang dan Ngreco. 200-an hektar lahan juga terendam. Banjir tersebut disebabkan ada empat titik tanggul jebol di Desa Jatingarang dan Karangwuni. “Talud longsor di Gaden, Jatingarang dan tanggul jebol di Ngampas serta Tambakan, Karangwuni. Di Jatingarang ada satu tanggul juga jebol,” kata Samino.

 

(arif-Wd)

()