Hard News

Afuk, Pejuang Keikhlasan Asal Solo Dapat Apresiasi Banyak Pihak

Sosial dan Politik

27 September 2019 14:10 WIB

Afuk saat menerima penghargaan yang diserahkan CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto, di Kantor PMI Solo, Jumat (27/9/2019)


SOLO, solotrust.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta menyerahkan penghargaan bagi Afuk (49), pejuang keikhlasan yang rela mengantarkan sebuah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) menempuh jarak sekitar 300 kilometer dari Solo hingga Pasuruan Jawa Timur dengan bersepeda pada 12 September 2019 lalu.



Baca: Demi Kembalikan SIM dan STNK, Afuk Rela Ngonthel Solo-Pasuruan

Penghargaan tersebut disalurkan oleh beberapa pihak melalui PMI, berupa handphone dari PT. Matahari Mas Sejahtera, tabungan dari Nobu Bank senilai Rp 500 ribu dan sebuah sepeda baru dari pihak yang tak ingin disebutkan namanya.

CEO PMI, Sumartono Hadinoto menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada pria bernama lengkap Tan Ie Hok Fuk itu di PMI Solo, Jebres, Jumat (27/9/2019). Menurutnya, penghargaan ini layak diterima Afuk karena telah ikhlas dan rela, hingga menjual handphone milik Afuk untuk memperbaiki sepeda serta bekal perjalanan Afuk untuk sampai ke rumah pemilik STNK dan KTP tersebut.

“Kemarin kami lihat viral di media, sosok Afuk yang dengan ikhlas mengembalikan STNK dan KTP yang ditemu dan mengembalikannya sampai ke tangan pemiliknya di Pasuruan, kami merasa sekali bahwa saat ini kita butuh orang-orang yang punya keikhlasan,” kata Sumartono.

Sumrtono berharap, keihlasan yang dilakukan Afuk dapat menyebar bagai virus kepada masyarakat lain, untuk memberikan pelayanan yang tulus ikhlas tanpa mengharapkan imbalan sepeserpun. Sehingga perjuangan Pak Afuk dapat menjadi inspirasi bagi khalayak, termasuk pejabat hingga wakil rakyat.

“Apalagi kami di PMI, keikhlasan ini sangat dibutuhkan maupun bagi siapapun di luar sana, kami berharap keikhlasan ini terus memotivasi siapa saja di semua bidang, wakil rakyat, pengambil kebijakan kalau melakukan dengan ikhlas saya yakin Indonesia semakin luar biasa, apa yang kita lakukan dengan ikhlas walaupun kita hanya menanam sebutir padi kita akan mendapat nasi goreng dan ayam goreng,” ungkapnya.

Sementara itu, Afuk dengan raut wajah polosnya seakan tak mengharapkan imbalan apapun, dengan pemberian penghargaan ini dirinya mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya, apa yang dilakukannya adalah sebuah keikhlasan dan tidak menuntut balas jasa dari apapun dan siapapun.

“Terima kasih banyak sama yang memberi semua, yang saya lakukan ya itu saya tidak mau menambahi dan mengurangi, saya hanya kasihan kepada pemiliknya pasti kebingungan,” ucap Afuk

Tak hanya sekali ini saja, Afuk sebelumnya mengaku pernah menemukan barang yang juga ia kembalikan kepada sang pemilik tanpa meminta imbalan.

“Ya ke depan saya akan terus seperti ini, kalau menemukan barang akan saya kembalikan kepada pemilik, ikhlas lahir batin demi Allah, saya tidak mau macam-macam, kalau ada orang membutuhkan saya bantu,” ujar pria yang beralamat di Kampung Purwopuran RT 004 RW 009, Kelurahan Purwodiningratan itu

Pria paruh baya yang lahir pada 12 Desember 1969 itu sehari-harinya mencari nafkah dengan menjadi pemulung dan penjual batu akik, penghasilannya yang tak menentu tak membuat Afuk lantas terbatas dalam melayani dan berbagi kasih kepada sesama, terbukti saat menemukan STNK dan KTP di jembatan Kartasura, Sukoharjo itu, Afuk kemudian menjual handphone miliknya dan laku Rp 650 ribu untuk biaya perbaikan sepeda dan bekal ia selama di perjalanan.

Sebelumnya, Afuk sudah mencoba mengunggah STNK dan KTP tersebut ke akun sosial media facebook miliknya, namun nihil, sehingga Afuk bergegas mengembalikan ke pemiliknya langsung dengan mengayuh sepeda ratusan kilometer tanpa memikirkan seberapa jauh jaraknya. (adr)

(wd)