Pend & Budaya

Besek Wadah Elegan dan Ramah Lingkungan

Pend & Budaya

5 Oktober 2019 08:01 WIB

Besek.

Solotrust.com- Tempat berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu bila di Jawa disebut dengan besek. Salah satu fungsi dari besek yakni untuk menyimpan bumbu dapur seperti bawang merah, bawah putih dan juga empon – empon yang lain dan besek tentunya sering ada di dapur – dapur tradisional.

Besek disinyalir sudah digunakan pada zaman dahulu kala sebelum peradaban Hindu/Budha masuk ke Nusantara. Pada saat itu masyarakat Nusantara masih sering melakukan ritual SembaHyang. SembaHyang sendiri terdiri dari dua kata, yakni Sembah dan Hyang berarti Dewa/Tuhan Yang Berkuasa atas alam. Maka SembaHyang bisa diartikan dengan kegiatan untuk menyembah Yang Maha Kuasa. Ritual sembaHyang dahulunya juga sering dilakukan secara bersama – sama.



Ritual SembaHyang biasanya juga disertai dengan adanya sesaji atau sajen yang terdiri dari segala hasil bumi, sebagai wujud ungkapan syukur masyarakat atas segala kelimpahan kemakmuran yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa.

Setelah usai upacara biasanya sesaji yang telah dikumpulkan tadi saling ditukarkan antar sesama pengikut ritual dan biasa dinamai sebagai Berkat.

Berkat inilah yang dahulu salah satunya sering menggunakan kotak anyaman bambu sebagai wadahnya. Setelah masuknya peradaban Islam, adat istiadat dari masyarakat Hindu-Budha tersebut tidak begitu saja ditinggalkan, tetapi diadopsi oleh para Ulama Islam, sehingga terjadilah akulturasi peradaban Hindu-Budha ke peradaban Islam di kemudian hari.

Hal serupa juga terjadi pada Nasi Besek atau Nasi Berkat. Namun di era peradaban Islam, penggunaan nasi berkat atau nasi besek mulai digunakan juga untuk kegiatan lain seperti pengajian, tahlilan, serta selamatan dan syukuran.

Jaman makin maju keberadaan besek sebagai tempat untuk membungkus hasil bumi dan sebagainya bergeser. Banyak orang sudah beralih menggunakan kotak nasi dari kardus untuk menggantikan keberadaan besek.

Namun fungsi besek ternyata malah semakin banyak seiring bergesernya penggunaan besek untuk bungkus nasi berkat. Banyak masyarakat sekarang ini menggunakan besek sebagai bungkus untuk oleh – oleh di pusat jajanan khas daerah.

Besek sendiri bisa awet hingga dua tahun apabila sering digunakan. Namun apabila tidak sering digunakan, maka besek akan cenderung mudah rusak karena dimakan serangga. Keberadaannya yang ramah lingkungan akhirnya mulai dilirik kembali untuk mengganti bungkus – bungkus yang dirasa kurang ramah pada lingkungan.

Harga yang cukup terjangkau untuk digunakan sebagai wadah atau bungkus juga menjadi pilihan tersendiri bagi mereka yang ingin mendapatkan kesan elegan namun tidak murahan. (dd/dari berbagai sumber)

(wd)