Pend & Budaya

Wow, Mahasiswa Asing Ramai-ramai Pelajari Huruf Jawa, Kamu?

Pend & Budaya

9 Desember 2019 16:01 WIB

SOLO, solotrust.com – Puluhan mahasiswa asing dari berbagai negara, terhimpun dalam program Dharmasiswa mempelajari struktur tata aksara Jawa dalam mata kuliah Tipografi Nusantara Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Insonesia (ISI) Surakarta.

Selama mengikuti perkuliahan Tipografi Nusantara di Ruang Animasi Manual Kampus FSRD ISI Surakarta, Mojosongo, Solo, Jumat (06/12/2019), mahasiswa diajarkan struktur tata tulis aksara Jawa, mengeja, membaca sekaligus mengenali struktur anatomi aksara Jawa.



“Tipografi Nusantara ini materi unggulan Prodi dalam Program Kuliah Internasional. Perkuliahan ini digelar untuk melestarikan tata tulis aksara Jawa, meliputi cara menulis, mengeja aksara, dan membaca suku kata dalam sistem penulisan aksara Jawa,” ujar Dosen Koordinator Kegiatan, Ipung Kurniawan Yunianto di sela kegiatan.

Narasumber yang dihadirkan dalam perkuliahan adalah mahasiswa tingkat akhir Prodi DKV FSRD ISI Surakarta, Wisnu Adhi Kusuma. Ia merupakan pegiat dan pemerhati aksara Jawa di Surakarta. 50 mahasiswa luar negeri yang mengikuti perkuliahan ini berasal dari Amerika Serikat, Cambodia, Inggris, Swedia, Grenada (Kepulauan Windward, Karibia), Honggaria, dan Republik Ceko.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali aksara jawa dan mempopulerkan aksara Jawa kepada mahasiswa asing yang sedang belajar di ISI Surakarta, sehingga aksara Jawa dapat dikenal dalam ruang lingkup internasional,” kata dia.

Perkuliahan praktik tiga SKS yang diselenggarakan pada semester ganjil untuk mahasiswa angkatan 2018 ini mengusung tema “Mereksa Aksara,” dimaksudkan untuk menjaga kelestarian huruf Jawa.

Kaprodi DKV FSRD ISI Surakarta, Asmoro Nurhadi Panindias berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa ISI Surakarta dan mahasiswa mancanegara peserta program Dharmasiswa dalam kemampuan mengidentifikasi anatomi bentuk huruf Jawa, teknik penulisan, dan metode alih bahasa alfabetikal menjadi pelafalan dialek Jawa.

“Kemudian dituliskan dalam system penulisan aksara Jawa, sehingga mahasiswa terlatih kepekaan secara visual untuk mengenali dan memahami karakter aksara Jawa, terlebih dari anatomi hurufnya. Di sini mereka diajarkan penulisan aksara jawa dengan menuliskan nama masing masing mahasiswa dengan aksara jawa, berikut juga dengan aksara murda, pasangan, sandangan, diharapkan menjadi media pelestarian sekaligus pengembangan kekayaan seni tradisi aksara Jawa,” tuturnya. (adr)

(redaksi)