Hard News

Usia Produktif Rawan Depresi dan Bunuh Diri, Ini Kata Psikolog

Jateng & DIY

16 Desember 2017 14:55 WIB

Evakuasi korban bunuh diri. (dok)

SOLO, solotrust.com- Belakangan ini, kasus bunuh diri cukup banyak bermunculan, masih hangat kejadiandi Kabupaten Karanganyarbeberapa hari lalu. Mirisnya, kebanyakan aksi bunuh diri tersebut dilakukan oleh generasi muda atau usia produktif.

Beberapa waktu lalu, seorang wanita asal Desa Gaum yang baru berusia 25 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari tower atau menara telekomunikasi. Wanita berinisial S tersebut diduga bunuh diri lantaran depresi masalah keluarga.



Kemudian sekitar Oktober lalu, seorang buruh pabrik asal Karangrejo gantung diri dengan menggunakan tali tambang plastik. Wanita berinisial SR yang berusia 22 tahun itu diduga memilih mengakhiri hidupnya karena hubungan cintanya ditentang oleh keluarganya.

Meski banyak faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan bunuh diri, namun depresi menjadi salah satu penyebabnya. Menanggapi hal tersebut, Psikolog Klinis Yova Tri Yolanda menjelaskan bahwa setiap orang bisa mengalami depresi. Mengenai kenapa anak muda rentan depresi dan ingin bunuh diri, kata dia, karena kemungkinan mereka tidak mampu menangani rasa stresnya.

"Setiap orang punya kapasitas masing-masing dalam menghadapi stres. Stres yang tidak tertangani dengan baik bisa berujung kepada masalah yang lebih berat seperti depresi. Apabila dia tak memiliki kemampuan untuk menangani stres,maka stres itu akan menumpuk. Padahal stres itu akan terus meningkat permasalahannya," kata Yova ketika dihubungi Solotrust.com.

Menurut Yova, tanda-tanda seseorang sedang mengalami depresi sulit dikenali. Sehingga, jika sudah merasa stres cukup berat dianjurkan segera ke psikolog.

"Depresi dianggap silent killer karena tanda-tandanya sulit dibaca.  Penanganannyake Psikolog, kalau sudah depresi berat harus rujuk ke psikiater," ungkap psikolog yang baru saja membuka biro psikologi Asa Consultant Palembang.

Lulusan Magister Profesi Psikologi UGM ini menyarankan agar orang yang mengalami depresi untuk aktif melakukan kegiatan,agar terhindar dari pikiran bunuh diri.

"Disuruh berkegiatan dan ditemani. Lalu konsultasi ke tenaga ahli," tandasnya.(mia)

(wd)