SOLO, solotrust.com - Solo Art Market (SAM), sebuah pasar seni dan craft kreasi para seniman, crafter, dan para pelukis Kota Solo dibuka hari ini, Sabtu (07/03/2020) pukul 10:00 WIB di area pedestarian Omah Sinten Jalan Diponegoro, Ngarsopuro, Solo.
Acara semacam destinasi seni rupa ini diharapkan bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun internasional di masa mendatang. Solo Art Market digelar setiap Sabtu mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB dengan menyajikan berbagai pertunjukan seni seperti tari tradisional hingga musik tradisional.
"Pembiayaan pasar seni ini merupakan hasil dari gotong royong para seniman, jadi memang tidak ada sponsor dari mana-mana. Para pegiat, para pendiri patungan untuk bisa menyelenggarakan acara ini, tapi yang paling penting sebenarnya adalah kehadiran para crafter ini," kata kordinator pelaksana Solo Art Market, Heru Mataya, saat dijumpai di sela acara.
"Mereka (para crafter-red) adalah bagian penting dari acara ini. Sebuah kegotong-royongan kita bersama untuk membangun sebuah pasar seni yang mudah-mudahan ini akan menjadi sebuah ruang publik budaya yang bisa menjadi daya tarik wisata Kota Solo ke depannya," tambah dia.
Gelaran Solo Art Market diikuti lebih dari 35 seniman. Para seniman bukan hanya sekadar menggelar pameran, namun sekaligus bekerja, lantaran acara ini merupakan bentuk dapurnya para pengrajin.
Para pengunjung dan masyarakat sekitar pun merasa senang atas penyelenggaraan Solo Art Market. Alasannya karena acara ini membuat Kota Bengawan menjadi lebih indah dan menjadi destinasi wisata baru.
"Tadi lihat-lihat sama istri dan anak saya, ya katanya ada semacam pameran seni. Senang saya, ternyata budaya asli Bangsa Indonesia, khususnya di Jawa masih ada yang peduli," kata salah seorang pengunjung, Wiradya.
Gelaran Solo Art Market diharapkan bisa menjadi daya tarik maupun desitinasi wisata seni rupa Kota Solo. Selain itu juga mampu memberikan wadah para seniman lokal memperkenalkan hasil karyanya sekaligus melestarikan kesenian tradisional Indonesia.
(redaksi)