Hard News

Masalah TPA di Perbatasan, Ganjar Akan Surati Pemkab Cirebon dan Pemprov Jabar

Hard News

21 Desember 2017 14:29 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) saat meninjau TPA di Sungai Cisanggarung. (dok. Humas Pemprov Jateng)

BREBES, solotrust.com – Masalah pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) liar yang berlokasi di Sungai Cisanggarung, Losari, Brebes menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain mengganggu aktivitas, warga banyak mengeluhkan bau tak sedap dari sampah-sampah tersebut.

Bahkan warga khawatir bau tak sedap tersebut akan menjadi bibit penyakit bagi anak-anak kecil yang tinggal tak jauh dari lokasi pembuangan sampah.



“Hari ini kita coba cek langsung. Ini bukan persoalan Kabupaten Cirebon. Tapi ini persoalan masyarakat yang harus diselesaikan,” kata Ganjar saat meninjau TPA bersama rombongan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Brebes, serta sejumlah aktivis lingkungan, Kamis (21/12/2017).

Dari tinjauannya, Ganjar mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seperti jarak dari sepadan sungai yang ada sudah tak sesuai, yang mana semestinya TPA berjarak 100 meter dari sepadan sungai.

“Kedua, polusi baunya sudah luar biasa dan masyarakat yang ada di sekitar situ yang di seberang sungai, yang lebih dekat ternyata di sebelah timur dan yang timur ini adalah Jawa Tengah. Karena ini Jawa Tengah maka mereka mengadu kepada saya,” tutur Ganjar.

Ganjar menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemprov Jawa Barat, termasuk Pemeritnah Kabupaten (Pemkab) Brebes dan Pemkab Cirebon, harus duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan sampah tersebut. Mengingat lokasi TPA liar tersebut berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, dan masih menjadi perdebatan yang perlu dibuktikan.

“Solusinya kita mesti bareng-bareng untuk membantu Cirebon menyelesaikan persoalan ini. Saya nanti mau kirim surat secara resmi ke kabupaten  (Kabupaten Brebes dan Cirebon) dan provinsi (Jawa Barat). Di sini ada LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dari pusat dan balai besar wilayah sungai (BBWS). Kita akan carikan solusi yang paling baik untuk bisa diselesaikan,” ujar Ganjar.

“Tapi yang pasti ini harus pindah karena salah. Tadi ada yang mengatakan dari sisi patok batas itu saja, ternyata wilayah Jawa Tengah. Meskipun itu kita harus buktikan secara bersama-sama,” tegas Ganjar.

(way)