SOLO, solotrust.com - Jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Kota Solo hingga Kamis (14/05/2020) tidak mengalami perubahan. Namun, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mengalami penambahan, pun demikian dengan orang dalam pemantauan (ODP).
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, memang ada lonjakan cukup signifikan untuk jumlah ODP dibandingkan kemarin, yakni dari 544 orang menjadi 553 orang atau bertambah sembilan orang.
“Adapun dari jumlah tersebut, rawat inap sebanyak dua orang, rawat jalan sebanyak 29 orang, dalam pemantauan sebanyak 31 orang, dan selesai pemantauan sebanyak 513 orang,” jelasnya dalam jumpa pers di Ruang Nata Praja, Kompleks Balaikota Solo, Kamis (14/05/2020).
Sementara pasien PDP tercatat bertambah satu orang, yakni pasien dari Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon. Sampai saat ini jumlahnya menjadi 158 orang dengan rincian rawat inap sebanyak 23 orang, sembuh 109 dan meninggal dunia 26 orang.
“PDP yang dirawat tambah satu, sedangkan yang sembuh bertambah empat dari 109 menjadi 111, sedangkan yang meninggal masih sama 26 orang,” jelasnya.
Ahyani menambahkan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 masih sama atau belum ada perubahan, yakni sebanyak 27 orang di mana masih menjalani perawatan sebanyak enam orang, 17 sembuh, dan empat orang meninggal dunia.
Ia mengatakan, sampai saat ini Gugus Tugas masih kesulitan menelusuri riwayat pasien positif ke-27 yang merupakan warga Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Pasalnya, pihak bersangkutan diketahui memiliki riwayat perjalanan ke banyak daerah dan berinteraksi dengan banyak orang.
“Jadi kami belum bisa memasukkan pasien ini masuk klaster mana atau malah sudah masuk kategori transmisi lokal,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, pasien positif ke-27 diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 63 tahun. Meski ber-KTP Semanggi, namun sehari-hari tinggal di Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon.
“Dia tinggal di indekos dan kami sudah melakukan rapid test terhadap teman satu kosnya sebanyak 27 orang. Hasilnya tidak ada yang reaktif. Kami terus melakukan tracing untuk mengetahui yang bersangkutan kontak dengan siapa saja. Selain untuk mengetahui asal penularan juga untuk memutus rantai penularan,” urainya. (awa)
(redaksi)