SOLO, solotrust.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sudah memastikan, jika saat malam pergantian tahun nanti, tak ada pesta kembang api. Apalagi, di malam pergantian tahun nanti, Pemkot bakal mengadakan kegiatan di kawasan CFN.
Sebagai pengganti kembang api, bakal dibunyikan 75 gong secara bergantian dari lima buah panggung yang di susun dari kawasan perempatan Purwosari, hingga bundaran Gladak. Uniknya, gong tersebut nantinya bakal dihiasi dengan janur. Tak hanya itu saja, bagi pemukulnya, diwajibkan menggunakan pakaian ada Jawa lengkap.
Ingin tahu, kenapa Pemkot memilih gong dan jumlahnya mencapai angka 75 ?
Berdasarkan penjelasan dari Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Anggoro Hexa, alat musik gong merupakan salah satu piranti dari gamelan. Gong juga merupakan alat terbesar dari gamelan.
“Gong itu merupaka wujud kebesaran hari. Sehingga, apa yang belum didapatkan pada tahun 2017, bisa terwujudkan di tahun 2018 mendatang,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (28/12/2017).
Sedangkan angka 75, menurut Hexa, bagi orang Jawa angka 75 itu disebut pitu lan lima, yang berarti tuma atau pitulungan.
“Pitulungan Yang Maha Kuasa, artinya konudisfitas dan keamanan Kota Solo selama ini, tak akan tercipta tanpa campur tangan Tuhan,” terangnya. (dit)
()