Hard News

5 Penyebar Infomasi Hoaks Soal Luwes Gading Diamankan, Ini Pengakuan Pelaku

Jateng & DIY

25 Mei 2020 10:27 WIB

Lima pelaku penyebar hoaks diamankan pihak Luwes Gading.

 

SOLO, solotrust.com- Sebanyak lima orang pelaku penyebar berita bohong (hoaks) diamankan manajemen Luwes Gading, Solo pada sabtu (23/5/2020) sore.



Sebelumnya beredar pesan berantai di grup whatsapp hingga media sosial terkait satu pegawai Luwes Gading yang dijemput paksa petugas RSUD Moewardi. Bahkan dalam pesan itu menyebut jika seorang pegawai terkonfirmasi positif covid-19.

Dari pesan berantai tersebut, akhirnya berita yang muncul di media sosial dan menjadi viral. Menanggapi hal tersebut, HR Manajer Luwes Gading, Bengawan Tedjo Handoyo membenarkan adanya pemeriksaan rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo di beberapa pusat perbelanjaan, termasuk Luwes Gading. Namun pihaknya menyayangkan ada pihak yang mengambil gambar tanpa izin dan memberikan keterangan yang tidak benar.

Bengawan juga menjelaskan bahwa pelaku dapat diamankan setelah pihaknya melakukan penelusuran melalui rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV inilah pelaku berhasil teridentifikasi dan akhirnya pelaku diajak bermediasi, hingga kemudian membuat surat pernyataan.

Menurutnya dampak yang dirasakan Luwes Gading akibat berita bohong tersebut cukup besar. Termasuk para karyawan yang diakuinya sempat shock karena mendapat informasi salah tentang pegawai yang dibawa ke rumah sakit.

“Kemarin memang ada pemeriksaan rapid test yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kesehatan. Kami menyayangkan karena ada pihak yang mengambil gambar tanpa izin, kemudian gambar tersebut ternyata ada yang memberikan keterangan atau komentar yang jelas komentar tersebut tidak benar isinya dan dikirimkan melalui media sosial.” jelas Bengawan.

Salah satu pelaku DS mengatakan, awalnya dia mengantar barang ke Luwes dan melihat petugas medis di lokasi. Kemudian dirinya memfoto dan mengirimkan foto tersebut kepada istrinya sebagai informasi.

“Saya lihat ada orang yang pakai seragam APD, saya ambil gambar untuk inisiatif kepada istri saya, kasih tahu aja ada pemeriksaan.” Jelasnya.

Sementara pelaku lain SM membenarkan jika dirinya menulis keterangan “ojo nang luwes gading sik, hari ini pegawene ono sing dijemput soko muwardi”, namun dia mengaku hanya mengirimkan ke grup whatsapp keluarga saja.

“Maksud saya hanya membertitahu. Kalau untuk saya sebarkan ke medsos saya nggak tahu mas, tahu saya cuma WA (whatsapp) itu.” Terangnya. (daw)



(wd)