Serba serbi

New Normal: Awas! 3 Tempat Ini Berpotensi Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Kesehatan

27 Juni 2020 14:31 WIB

Ilustrasi restoran (Dok. Istimewa/Google)

JAKARTA, solotrust.com - Juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan berdasarkan penelitian para ahli, memasuki era new normal alias kenormalan baru, beberapa titik perlu diwaspadai. Hal itu penting dilakukan lantaran berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Beberapa titik itu, di antaranya kantor, rumah makan/restoran, dan sarana transportasi massal. Pertama, kantor. Setidaknya ada tiga hal harus dicermati saat masyarakat kembali produktif di kantor, yakni jaga jarak 1,5 meter, tetap memakai masker, dan mengatur sirkulasi udara.



''Tentunya ini akan sangat dipengaruhi desain ruangan atau rumah. Upayakan ini bisa dilakukan termasuk-ruangan di rumah kita,'' kata Achmad Yurianto dalam keterangannya di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (26/06/2020), dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, kemkes.go.id.

Kedua, rumah makan/restoran. Achmad Yurianto menilai, penularan di rumah makan dipengaruhi oleh kepentingan dan waktu yang sama, semisal makan siang. Inilah yang menyebabkan para pengunjung sulit menerapkan jaga jarak aman.

Ketiga, sarana transportasi massal. Pemerintah telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan Jam Kerja pada Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman dari Covid-19 di Wilayah Jabodetabek. SE untuk mengatur volume penumpang di sarana transportasi massal.

Di dalam SE itu, mengatur jam kerja aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN, dan pegawai swasta dalam dua gelombang. Gelombang pertama 07.00 WIB-07.30 WIB sampai 15.00 WIB-15.30 WIB, sedangkan gelombang kedua 10.00 WIB-10.30 WIB sampai 18.00 WIB-18.30 WIB.

''Ini untuk memastikan kapasitas komuter bisa diisi dengan memenuhi prasyarat aman untuk menjaga jarak,'' terangnya.

Achmad Yurianto menekankan, kebijakan kenormalan harus dimaknai secara bijak. Pembukaan sektor maupun daerah tertentu harus difokuskan untuk menggerakkan roda perekonomian. Dengan begitu, masyarakat dapat kembali produktif, namun tetap aman dari Covid-19. Oleh karenanya protokol kesehatan mutlak harus dilakukan.

''Ini yang harus kita maknai bersama bahwa aktivitas di luar rumah hanya untuk kepentingan produktivitas kita, bukan berarti kepentingan-kepentingan yang bisa ditunda masih kita paksakan untuk dilakukan. Oleh karena itu tetap di dalam rumah dan keluar rumah hanya untuk hal produktif,'' imbau dia.

Achmad Yurianto berharap imbauan ini bisa dipahami bersama, mengingat gambaran kasus Covid-19 di beberapa daerah masih tinggi.

(redaksi)