Serba serbi

Rapid Test untuk Mendeteksi Covid-19, Padahal Kenyataannya Tidak

Kesehatan

29 Juni 2020 11:55 WIB

Ilustrasi.

 

JAKARTA, solotrust.com-  Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat sudah tidak asing dengan istilah rapid test. Sayangnya, masih banyak anggapan yang salah di tengah masyarakat terkait penggunaannya. Orang sering berpikir bahwa rapid test digunakan untuk mendeteksi Covid-19. Padahal kenyataannya, tidak demikian.



Meluruskan kegunaan rapid test di masyarakat, ahli bedah Akmal Taher pun angkat bicara. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Akmal mengatakan bahwa rapid test ialah tahapan screening dan bukan pendeteksian. Itu berarti, pengecekan tidak bisa mendeteksi atau mendiagnosa orang yang bersangkutan positif terinfeksi Covid-19 atau tidak.

“Masih banyak masyarakat yang mengira bahwa rapid test bisa membuktikan kalau seseorang positif Covid-19 atau tidak. Padahal yang bisa melakukan itu hanya Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab tenggorok. Jadi jangan salah dan disamakan,” katanya dalam webinar bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Minggu (28/6/2020).

Akmal juga menjelaskan bahwa cara kerja rapid test ialah lewat pengujian sampel darah untuk mengukur antibodi pasien. Dengan demikian, hasilnya akan lebih efektif untuk pemeriksaan dalam tahap pengobatan pasien Covid-19.

“Seperti di Singapura, rapid test itu untuk treatment. Jadi untuk tahu tubuh pasien sudah ada antibodi atau belum, sehingga dari IGD bisa pindah ke ruangan biasa karena kondisi lebih baik,” katanya.

Lalu mengapa rapid test di Indonesia banyak digunakan di awal pengecekan virus corona sehingga menimbulkan persepsi untuk diagnosa penyakit? Akmal mengatakan bahwa dulu saat merebaknya Covid-19, Indonesia masih memiliki keterbatasan kit untuk tes PCR.

“Itulah mengapa sebelum PCR, diarahkan ke rapid test dahulu. Tapi sebenarnya dari WHO sendiri tidak menyarankan rapid test untuk diagnosa Covid-19,” katanya.

Untuk alasan tersebut, masyarakat diimbau tidak cepat puas dengan hasil rapid test.

“Walaupun sudah rapid test dan dinyatakan negatif, belum tentu Anda bebas Covid-19 karena ini memang bukan fungsi utamanya. Jadi tetap terapkan protokol kesehatan lewat mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak serta memakai masker," katanya. #teras.id



(wd)