Hard News

Menyandang Status Tersangka KPK, Dua Pegawai Disdik Klaten Masih Aktif?

Jateng & DIY

3 Januari 2018 15:01 WIB

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten Sunardi (solotrust-joko)

KLATEN, solotrust.com - Meski pegawainya menyandang status tersangka, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten Sunardi, yang baru menjabat beberapa hari ini berjanji akan mewujudkan pendidikan yang lebih baik untuk masyarakat Klaten.

Dua pejabat tersebut yakni Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Klaten Bambang Teguh S, dan Sekretaris Disdik Klaten Sudirno ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tertanggal 7 Juli 2017.



Bambang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap jabatan di lingkungan pendidikan, sedangkan Sudirno menjadi tersangka kasus proyek di lingkungan pendidikan. Hingga saat ini, keduanya masih aktif menjabat posisi tersebut di Disdik.

"Kami berupaya ke depan hati-hati profesional, mempedomani semua aturan-aturan dan bekerja dengan penuh pengabdian. Serta harus menguasai ketentuan yang berlaku agar tidak mengulang peristiwa yang lalu (pejabat tersandung korupsi),” katanya, Rabu (3/1/2018).

Dikatakanya, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tetap berjalan sebagaimana biasanya. Sunardi tidak mau status tersangka menjadi alasan keduanya untuk bekerja ogah-ogahan apalagi meninggalkan tupoksi di Disdik.

”Yang jelas saya yakin, saya bekerja dengan siapa pun juga saya harap kondisi apapun yang disandang tidak akan mempengaruhi kinerja. Kita harus bisa memosisikan bahwa ini adalah kewajiban yang harus dilakukan,” tandas mantan Plt Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM itu.

Sunardi menjabat Kepala Disdik terhitung per 22 November 2017, dan kini mulai menyiapkan sejumlah gebrakan untuk perbaikan dunia pendidikan. Di antaranya pemetaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sekolah, dan regrouping sekolah.

Regrouping dilakukan karena banyak sekolah yang harus diberdayakan. Yakni bersinergi dengan masyarakat, orang tua, jumlah murid, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana prasarana sesuai standar.

”Kami coba untuk evaluasi semuanya. Termasuk yang menjadi perhatian saya ketercukupan tenaga pendidik yang saat ini dirasa sangat kurang. Kami akan mencoba mengevaluasi itu dan adakan pemetaan sekolah sehingga nanti lebih efektif dan efisiensi,” tuturnya.

(joko)

(way)