Hard News

Nakes RS Moewardi Solo Terpapar Covid-19 Tambah 34 Orang

Jateng & DIY

16 Juli 2020 12:31 WIB

Ruang perawatan pasien covid-19 RSUD dr Moewardi

SOLO, solotrust.com - Tak hanya tenaga kesehatan (Nakes) yang juga berstatus mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) paru, sejumlah nakes lainnya yang praktik di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi (RSDM) Solo ternyata juga terpapar Covid-19. Hal itu terungkap dari hasil tracing masif pihak rumah sakit milik pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, pihaknya menerima laporan sebanyak 34 nakes di RSDM terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka merupakan mahasiswa PPDS anestesi Universitas Sebelas Maret (UNS) dan dokter senior.



“Total yang kami terima 34 lagi yang positif. Adapun dari jumlah itu, kami identifikasi lagi, sementara diketahui yang KTP atau berdomisili di Solo itu 13 orang. Data ini sudah kami masukkan di data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hari ini (Rabu),” jelasnya melalui sambungan telepon, Rabu (15/07/2020).

Karena itu, lanjut Ning, sapaan akrabnya, ada kemungkinan data pasien positif Covid-19 di Kota Solo akan kembali bertambah dari klaster Moewardi, mengingat sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan finalisasi data.

“Pekerjaan kami memilah mana yang warga Solo, domisili Solo karena bisa saja ini KTP luar Solo, tapi selama ini domisili di Solo, kan harus dicari tahu pernah kontak dengan siapa saja. Misalnya teman satu kos dan lainnya,” urainya.

Sebelumnya pada Sabtu (11/07/2020), diketahui sebanyak 25 nakes merupakan mahasiswa PPDS paru UNS yang tengah praktik di RSDM terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu adalah bagian dari total 80 orang yang diambil uji swab polymerase chain reaction (PCR).

Sementara itu, Kasubbag Hukum dan Humas RSDM, Eko Haryati, mengaku belum menerima laporan tersebut. Namun demikian, ia menegaskan pelayanan pasien di RSDM hingga saat ini tidak terganggu.

“Pasien yang positif kan mayoritas PPDS sehingga tidak mengganggu layanan kami kepada pasien lainnya karena mereka bukan penanggung jawab pasien. Apalagi jumlah dokter di sini juga banyak dan yang sudah di-tracing dan swab negatif masih bekerja seperti biasa. Sampai saat ini jumlah pasien yang dilayani juga masih sama,” ujarnya. (awa)

(redaksi)