Hard News

Pasar Tradisional di Boyolali Ditutup Total, Pedagang Ada yang Terpapar Covid 19

Jateng & DIY

5 Agustus 2020 15:14 WIB

Petugas menutup akses ke pasar Sunggingan, Boyolali.

BOYOLALI, solotrust.com– Pasar tradisional Sunggingan Boyolali akhirnya ditutup sementara oleh petugas Satpol PP dan TNI, setelah ada salah satu pedagang setempat terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19) pada pada Senin (3/8/2020) lalu.

Pedagang sembako yang terpapar Covid  tersebut inisial S berasal dari Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali. Adanya temuan pedagang yang terpapar Covid-19 tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) mengambil kebijakan untuk menutup sementara selama tiga hari terhitung dari Selasa hingga Kamis mendatang.



“Kemarin setelah Tim Gugus Tugas melaporkan bahwa salah satu pedagang di pasar Sunggingan ada yang positif Covid-19 kemudian langkah kita melaporkan ke Dinas terkait dan diminta untuk sterilisasi tiga hari dari Selasa sampai Kamis,” ujar Kepala UPT Pasar Umum Boyolali Kabupaten Boyolali, Teguh Siswanto pada Selasa (4/8/2020) sore.

Selama penutupan tersebut, pihaknya akan melakukan proses dekontaminasi dan disinfeksi, sehingga untuk memutuskan rantai penularan dan juga untuk mengidentifikasi kontak erat yang bersangkutan. Setelah semua proses selesai dilakukan, lanjut dia, pasar akan dibuka kembali seperti biasa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kemudian yang kami laksanakan untuk hari ini penyemprotan mandiri yang dilakukan staf UPT. Untuk kegiatan besok Rabu (5/8/2020) pagi dilaksanakan penyemprotan secara total dari Damkar, BPBD, Satpol PP dan Polri,” jelasnya.

Usai proses disinfeksi dan dekontaminasi dilakukan, sebanyak 950 pedagang pasar Sunggingan dapat beraktifitas kembali seperti semula.

"Setelah dilakukan penyemprotan oleh petugas, pasar akan dibuka kembali," kata Teguh.

Selama ada virus Covid, penghasilan para penjual jasa seperti ojek di pasar tradisional Sunggingan ikut merasakan dampaknya. Yang biasa dapat menarik penumpang 5 sampai 6 perhari, kini hanya 1 sampai 2 penumpang perhari dan bahkan tidak ada penumpang sama sekali.

"Ini dari pagi belum dapat penumpang sama sekali. Apalagi, pasar ini ditutup, malah tidak ada penumpang. Mudah-mudahan penutupan ini tidak lama," kata Puji, (50) jasa ojek yang biasa mangkal di pasar Sunggingan. (Jaka)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya