SOLO, solotrust.com - Relawan Solo Hebat Serengan menggelar pentas bertajuk Panggung Musisi Jalanan. Komunitas relawan pendukung pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa ini menggandeng para pengamen jalanan untuk unjuk kebolehan sekaligus mendengarkan harapan mereka bagi kemajuan Kota Solo.
"Ini wujud komitmen Relawan Solo Hebat untuk tetap mengedepankan kepentingan wong cilik (masyarakat kecil-red). Kami ingin memberi ruang ekspresi bagi kalangan musisi jalanan untuk merayakan kemerdekaan, sekaligus memberikan hiburan bagi masyarakat," ungkap Koordinator Relawan Solo Hebat Serengan, Djoko Indarto, Rabu (26/08/2020).
Ditambahkan, Panggung Musisi Jalanan ini adalah bukti nyata keberpihakan Relawan Solo Hebat terhadap kaum marjinal yang kerap terpinggirkan. Tak sekadar bermusik, para pengamen jalanan diberi kesempatan untuk menyampaikan unek-unek serta harapan mereka.
"Suara wong cilik inilah yang akan kita perjuangkan. Kita berbagi beban dengan mereka. Apa pun aspirasi para pengamen tersebut, itulah gambaran nyata persoalan yang dirasakan di masyarakat," imbuhnya.
Selain itu, pandemi virus corona menghantam seluruh sendi kehidupan masyarakat. Para pengamen jalanan ini merupakan satu di antara banyak lapisan masyarakat paling terdampak.
"Bayangkan, pada kondisi normal saja mereka kesulitan, apalagi dalam masa pandemi seperti ini, maka ini juga bentuk dukungan kami bagi mereka," kata Djoko Indarto.
Pentas musisi jalanan ini laksana panggung rakyat. Para penampilnya bebas berekspresi, termasuk memberikan masukan bagi kemajuan Kota Solo.
"Apa yang tertampil di panggung ini adalah kejujuran. Ending-nya (akhirnya-red) adalah kami ingin menyerap aspirasi mereka karena ini modal penting untuk membangun Kota Solo lebih baik lagi," ujarnya.
Konsep pentas musik ini merupakan implementasi visi Relawan Solo Hebat untuk menyajikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) asyik dan menggembirakan. Pihaknya meyakini, langkah ini akan semakin memperkuat chemistry antara rakyat dengan Gibran-Teguh.
"Ini adalah perwujudan Pilkada yang asyik dan gembira. Kemasannya gayeng (semarak-red), namun tidak melupakan tujuan utama kita, yakni Solo melompat lebih jauh di bawah kepemimpinan Gibran-Teguh," tandasnya. (din)
(redaksi)
