Viral

Belalang, Sumber Makanan Alternatif di Masa Depan

Viral

02 September 2020 09:29 WIB

Dengan meningkatnya jumlah penduduk manusia setiap tahunnya maka jumlah makanan yang dibutuhkan semakin bertambah. Oleh karena itu, kita perlu untuk mencari sumber makanan alternatif agar kebutuhan nutrisi kita terpenuhi. Belalang bisa menjadi salah satu sumber makanan alternatif di masa depan, kandungan protein hewaninya yang tinggi menjadi penyebabnya. Protein hewani yang terkandung di dalamnya mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan yang ada di dalam tempe.
 
Selain karena kandungan proteinnya yang tinggi, belalang juga merupakan hewan yang mudah dikembangbiakan. Di dalam daur hidup belalang, sepasang belalang dewasa mampu menghaslkan ratusan telur. Tingkat pertumbuhannya pun berlangsung sangat cepat sehingga dalam waktu singkat kita bisa mendapatkan ratusan kilogram makanan dari membudidayakannya.
 

Peluang Belalang Sebagai Sumber Makanan

 
Peluang menggunakan belalag sebagai sumber makanan alternatif telah dilirik oleh sebuah perusahaan makanan dari Istrael yang bernama Hargol FoodTech. Mereka telah membudidayakan ratusan ribu belalang yang dipelihara dalam kandang berbentuk persegi panjang.
 
Ide awal menggunakan serangga ini sebagai sumber makanan bermula ketika salah satu direkturnya berkunjung ke Asia Tenggara. Di kawasan ini mereka melihat bahwa belalang merupakan salah satu makanan yang dikonsumsi oleh penduduk lokal disana. Ia kemudian menganalisa prospek bisnis budidaya belalang ini, setelah itu ia mengambil keputusan untuk mencoba menternaknya. Menurutnya, proses ternak serangga ini sangat ramah lingkungan dan tidak memicu pemanasan global seperti yang terjadi di dalam ternak ayam dan sapi.
 
Di dalam proses beternak sapi dan ayam, dibutuhkan banyak air luas lahan yang tidak sedkit. Kotoran yang dihasilkan pun sangat bau da mengandung gas metana yang dapat memicu pemanasan global. Itu menjadi sebuah biaya yang harus dikeluarkan lingkungan ketika kita melakukan ternak kedua hewan yang menjadi sumber protein saat ini tersebut.
 
Untuk membuat belalang menjadi salah satu makanan yang disukai di Israel, Hargol FoodTech mengubah serangga ini menjadi sebuah bubuk. Bubuk yang terbuat dari belalang ini dibuat untuk dijadikan campuran panekuk dan bubuk smoothie. Respon masyarakat di Israel tentang produk baru ini cukup menggembirakan, penjualan bubuk makanan berprotein tinggi yang terbuat dari belalang ini mendapatkan penjualan yang cukup banyak.
 

Pentingnya Mencari Sumber Makanan Alternatif

 
Menurut ahli biologi alumni UGM, Adi Nugroho, diperkirakan saat ini ada sekitar 2,5 milyar manusia yang mengkonsumsi belalang sebagai salah satu makanan rutin mereka. Menurutnya, di Indonesia saja kita bisa melihat ada beberapa wilayah yang menggemari serangga ini, contohnya adalah Kabupaten Gunung Kidul. Di Gunung Kidul kita dapat melihat orang menjual belalang di pinggir jalan untuk dijadkan makanan. Sate belalang merupakan saah satu makanan yang paling populer di daerah tersebut.
 
Adi menambahkan bahwa saat ini manusia sedang menghadapi tantangan untuk menyediakan kebtuhan makanan yang terus meningkat. Berdasarkan data statistik terbaru, populasi manusia di bumi akan mencapai 10 miliar di tahun 2050. Beternak hewan konsumsi konvensional seperti ayam dan sapi sebagai sumber makanan utama jelas tidak memiliki prospek yang bagus untuk jangka panjang.
 
"Jika kita tidak segera menemukan sumber protein alternatif, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan protein," Ujarnya. Oleh sebab itu, kita perlu mencari sumber protein alternatif terbaru yang dapat digunakan di masa depan.
 
Belalang menjadi kandidat utama sumber makanan alternatif saat ini. Ia memiliki kandungan protein, asam lemak dan mineral di dalam tubuhnya. Kadar protein yang terdapat di dalam tubuh serangga ini berkisar 50-60 persen dari berat keringnya. Dengan kandungan protein tersebut, ia memiliki kandungan yang lebih tinggi daripada sapi.
 
Di dalam tubuh belalang juga terkandung sejumlah mineral penting seperti riboflavin, fosfor, zat besi, yodium, tiamin, dan niasin dalam jumlah cukup. Serangga ini juga memiliki kandungan karbohidrat yang rendah, sehingga sangat menyehatkan dan cocok untuk dijadikan makanan diet.

(wd)