SEMARANG, solotrust.com - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) memetakan sejumlah titik kerawanan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020. Sebanyak 14 ribu lebih personel kepolisian akan dikerahkan guna mengamankan pelaksanaan acaradi 21 daerah. Polda Jateng menggunakan alat ukur Indeks Potensi Kerawanan (IPK).
“Polda Jateng dengan 21 kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada, diturunkan sekitar 14 ribu personel Polri ditambah TNI. Bapak Kapolda Jateng sudah meminta jajaran untuk mengamankan daerah-daerah yang menggelar pilkada. Semua daerah menjadi fokus perhatian pengamanan pilkada, tapi dengan ekskalasi yang berbeda,” papar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Sabtu (12/09/2020), dilansir dari Portal Berita Resmi Polri, TribrataNews.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan tidak menutup kemungkinan di 21 lokasi itu ada daerah-daerah dianggap kurang rawan, rawan, dan sangat rawan. Hanya saja Kabid Humas Polda Jateng tidak merinci titik mana saja yang sudah dicatat dan dievaluasi. Sejauh ini, tim terus bekerja agar potensi gangguan dan kerawanan pada Pilkada 2020 dapat diminimalisasi hingga titik nol
"Tentunya hal ini menjadi data intelijen yang tidak bisa kami sampaikan," ucap Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.
Komisioner Bawaslu Jateng,Anik Sholihatun menambahkan, sejumlah daerah yang menggelar pilkada masuk dalam kategori potensi kerawanan pelanggaran tinggi. Tercatat dari 21 daerah menggelar pilkada di Jateng, sembilan di antaranya punya potensi kerawanan tinggi.
“Sembilan daerah yang masuk kategori rawan tinggi ada Kabupaten Pekalongan, Klaten, Pemalang, Sragen, dan Rembang, kemudian ada Kabupaten Semarang dan Kota Semarang. Sisanya masuk rawan sedang,” urai dia.
(redaksi)