JAKARTA, solotrust.com - Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, jajaran Kepolisan menyiapkan sebanyak 456.141 personel Polri guna mengamankan tahapan Pilkada Serentak 2020.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, menjelaskan khusus untuk pengamanan saat pemungutan suara ada 145.189 personel Polri disiapkan. Selain itu ada penambahan kekuatan pasukan dari Brimob untuk Pilkada, yakni sebanyak 3.100 personel, disebar ke beberapa provinsi.
Karo Penmas Divhumas Polri menjelaskan, penambahan pasukan Brimob, yakni dari Jambi 400 personel, Kepri 200 personel, dan Kalimantan Utara 200 personel.
“Lalu Sulawesi Selatan 500 personel, Sulawesi Tenggara 400 personel, Sulawesi Tenggara 300 personel, Papua Barat 500 personel, dan Papua 600 personel,” jelas jenderal bintang satu itu, dilansir dari Portal Berita Resmi Polri, TribrataNews, Sabtu (05/12/2020).
Sementara guna mengetahui daerah-daerah rawan konflik di Pilkada Serentak 2020, Badan Intelijen Keamanan Polri telah memetakan potensi kerawanan Pilkada. Pemetaan menggunakan Indeks Potensi Kerawanan Pilkada (IPKP).
Daerah dengan skor 0-33 termasuk kurang rawan, daerah dengan skor 33,01-66 merupakan rawan, dan daerah dengan skor 66,01-100 merupakan daerah sangat rawan. Melalui IPKP ini diketahui terdapat sembilan provinsi tergolong daerah kurang rawan.
Kemudian dari 37 kota, daerah rawan ada tiga kota dan daerah kurang rawan ada 34 kota. Sementara untuk tingkat kabupaten, daerah rawan ada 35 kabupaten dan daerah kurang rawan ada 189 kabupaten.
Untuk diketahui, pemetaan potensi kerawanan dalam IPKP menggunakan lima dimensi, di antaranya dimensi penyelenggara, dimensi peserta, dimensi partisipasi masyarakat, dimensi potensi gangguan kamtibmas, dan dimensi ambang gangguan. Sebagai informasi, masing-masing dimensi terdiri atas 17 variabel dan 118 indikator.
(redaksi)