Hard News

Rumah Makan Terapkan 3M, Ini Respon Pelanggan

Jateng & DIY

20 Oktober 2020 09:33 WIB

Pengelola sengaja memberikan tanda silang pada kursi, agar pengunjung tetap jaga jarak.

SUKOHARJO, solotrust.com- Mayoritas pelanggan tidak mempersoalkan adanya warung atau pusat kuliner yang menerapkan protokoler kesehatan. Meskipun pada awalnya mereka merasa ribet, namun sebalik sekarang lebih merasa nyaman dengan kebijakan tersebut.

Adalah Elizabeth Pembayun, jauh dari Solo ia mendatangi Banana Garden, salah satu tempat kuliner langgananya yang ada di Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Ia datang tidak sendiri namun dengan beberapa temanya. Awalnya ia merasa tidak nyaman dengan prosedur yang menurutnya ribet, tapi dengan jumlah pasien covid 19 yang terus meningkat ia baru menyadari bahwa prosedur kesehatan itu bukan untuk dirinya saja, melainkan juga untuk orang lain.



“Dulunya mikirnya sih cuma mau makan kok ribet banget, tapi semakin ke sini udah biasa, bahkan kalau mau masuk rumah tidak sembarangan, selektif pilih yang menerapkan 3M,” Ujar Eli, yang diamine oleh kedua temannya.

Perasaan ribet ini juga pernah dirasakan oleh pemilik sekaligus pengelola Banana Resto, Endang Kristuti. Memulai kebiasaan baru menurutnya tidak mudah, sehingga butuh waktu adaptasi. Namun itu tak berlangsung lama, hanya dalam waktu singkat pihaknya sudah menyesuaikan dengan tatanan kehidupan baru, yakni melaksanakan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Di sini semua kami atur sesuai dengan protkoler kesehatan, salah satunya adalah tempat duduk dan meja, ini sengaja kami tandai dengan tanda silang, agar pengunjung jaga jarak,” jelas Endang.

Selain itu, sebelum masuk semua pengunjung wajib melewati pemeriksaan suhu badan dengan alat thermogun. Jika melebihi 37,5 derajat celcius pihaknya menganjurkan kepada pelanggan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Setelah lolos pemeriksaan suhu badan, pelanggan diarahkan untuk mencuci tangan.

“Selain kepada pelanggan, karyawan juga diperlakukan sama, hal ini kami lakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada pelanggan, lebih penting lagi adalah untuk menjaga semuanya yang itu kita awali dari diri kita sendiri,” ujarnnya.

Terkait dengan pelanggan, diakui Endang, adanya covid 19 ini jumlah kunjungan ke resto miliknya menurun drastis. Meskipun demikian, jumlah pembeli yang melakukan transaksi online juga mengalami peningkatan, walaupun peningkatan jumlahnya tidak signifikan.

“Selama covid ini pembeli lebih banyak yang transaksi dengan jasa online, kalau untuk kami ya ini cukup aman, namun tentu saja kami berharap wabah ini segera berakhir dan tamu kunjungan kami bisa pulih kembali seperti dulu,”pungkas Endang. (nas)

(wd)