Hard News

Jateng Persiapkan Optimalisasi Isolasi Mandiri dan Sosialisasi 3T

Hard News

06 November 2020 17:31 WIB

Ilustrasi isolasi mandiri

SEMARANG, solotrust.com – Penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) diapresiasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves). Hal itu tidak terlepas dari aspek strategi penurunan kasus, tingkat kesembuhan semakin tinggi, dan penanganan kasus yang sudah terintegrasi di wilayah Jawa Tengah. 

“Jateng cukup berhasil dalam menangani Covid-19. Ini memang bukan pekerjaan yang mudah dan tidak ada kata akhir karena kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir,” ujar Asisten Deputi Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemenkomarves, Ferry Akbar Pasaribu, usai rakor evaluasi penanganan Covid-19, Kamis (05/11/2020), dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.



Meski begitu, pihaknya meminta agar pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus melakukan mitigasi serta memperkuat sistem data sehingga jaringannya semakin kuat, pelaporannya cepat, dan simpel.

“Aspek data harus segera dibenahi, tanpa data pemerintah (pusat) kesulitan menentukan kebijakan yang tepat. Kami juga terus berkomunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam upaya penanganan Covid-19,” kata Ferry Akbar Pasaribu.

Di samping itu, Penasihat Kemenkomarves, Monica Nirmala, mengatakan agar Pemprov Jateng tetap menggencarkan 3T (testing, tracing, treatment). 

“Banyak masyarakat yang menolak untuk melakukan tes tracing dan dilakukan isolasi karena stigma yang begitu kuat. Jadi memang perlu dipikirkan strategi-strategi komunikasi publik yang disesuaikan kultur budaya dan segmen masing-masing daerah,” katanya. 

Monica Nirmala memberikan saran agar melakukan optimalisasi fasilitas isolasi terpusat. Optimalisasi dimaksudkan agar membantu masyarakat melakukan isolasi mandiri secara layak dan aman, serta pengawasan dan kontrolnya juga lebih mudah. 

Menanggapi hal itu, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Prasetyo Aribowo, menerangkan penanganan Covid-19 di Jateng menunjukkan hal positif. Terlebih, Jateng memiliki jaringan laboratorium sebanyak 26 tersebar di berbagai daerah. 

“Namun demikian, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dilakukan, termasuk mengintegrasikan data antara pemprov dengan pemerintah pusat. Meskipun data Jateng sudah terintegrasi secara online, tetapi perlu adanya perbaikan,” katanya.

Prasetyo menerangkan, operasi yustisi telah ditingkatkan selama beberapa bulan terakhir untuk menggencarkan gerakan 3M dan 3T. Sementara isolasi terpusat, lanjut dia, hampir semua kabupaten dan kota di Jateng sudah memiliki isolasi terpusat dengan memanfaatkan bangunan atau fasilitas umum milik pemerintah setempat.

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya