SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan penjemputan pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing untuk diantar ke lokasi terpusat.
"Intinya yang isolasi mandiri di rumah kami ambil, per kemarin. Kalau sulit biar diambil Pak Kapolres," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, Rabu, dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, delapan lokasi isolasi terpusat disediakan Pemkot, yakni Solo Technopark (STP), Grha Wisata Niaga, SDN Cemara 02, SDN Cengklik, SMPN 11, SMPN 9, SMPN 25, dan SMPN 8. Saat ini lokasi yang sudah terisi penuh, yakni di STP.
"Di SDN Cemara 02 juga sudah mulai terisi. Hari ini tadi saya sudah koordinasi dengan Bu Camat (Camat Laweyan-red) terkait SMPN 25 mulai kami isi," kata Siti Wahyuningsih.
Kendati demikian, tidak seluruh pasien isolasi mandiri dijemput untuk menjalani isolasi terpusat. Menurut Siti Wahyuningsih, warga dijemput, yakni yang baru saja menjalani isolasi atau kurang dari lima hari. Sementara warga yang sudah menjalani isolasi lebih dari lima hari diperbolehkan menyelesaikan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Isolasi terpusat ini dilakukan lantaran terjadi peningkatan angka kasus Covid-19 di Kota Solo. Bahkan, dalam lima hari terakhir terjadi penambahan sekira 2.000 kasus baru.
"Mereka ini kebanyakan OTG (Orang Tanpa Gejala), masih banyak yang belum disiplin protokol kesehatan," kata dia.
Lebih jauh Siti Wahyuningsih meminta warga yang mampu untuk menjalani isolasi mandiri di Hotel Ibis Style Solo. Hotel ini menyediakan paket isolasi mandiri di bawah pengawasan DKK Solo.
"Ada sekitar 140 tempat tidur, bagi masyarakat yang mampu dipersilakan. Mengenai hotel lain kalau mau (jadi lokasi isolasi mandiri-red) nanti kami assessment. Kalau Ibis ini kan sudah dilatih bagaimana menangani pasien yang positif, mereka alurnya sudah menguasai," terangnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai penyediaan lokasi isolasi terpusat, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini yang paling darurat segera memisahkan warga sakit dengan warga sehat.
"Makanya kami tambahkan delapan tempat. Sebelumnya kan ada yang ditampung di rumah sakit, di Donohudan (Asrama Haji Donohudan). Kalau sekolah-sekolah ini kan bangunan baru semua, kamar mandiri juga bagus-bagus. Hal yang penting warga nyaman di situ. Selain itu, kami juga sedang menyiapkan lokasi isolasi terpusat untuk ibu hamil, lansia (lanjut usia), dan anak-anak," paparnya. (Abellia Gisa)
(and_)