Ekonomi & Bisnis

Begini Cara Pemkab Rembang agar Pelaku UMKM Batik Lasem Bertahan di Tengah Pandemi

Ekonomi & Bisnis

19 November 2020 16:31 WIB

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Rembang, Akhsanuddin

 

SEMARANG, solotrust.com – Kabupaten Rembang Jawa Tengah memiliki dayatarik tersendiri dalam dunia batik. Ya, batik lasem menjadi ikon motif batik di kabupaten satu ini. Menurut berbagai informasi yang didapat, batik tulis lasem sudah terkenal sejak abad 13, saat masih menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit.
Seiring berjalannya waktu dan masyarakat mulai menggemari batik satu ini, menjamurlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) batik lasem. Namun, adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang harus bekerja ekstra demi keberlangsungan usaha para pelaku UMKM.
Ditanya soal strategi Pemkab Rembang menghadapi sektor ekonomi dampak pandemi bagi pelaku UMKM, khususnya batik tulis lasem, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Rembang, Akhsanuddin, menyebutkan pihaknya mengakui para pelaku usaha batik lasem masih sebatas menjual lembaran kain, belum mengarah ke produk fashion. Hal ini dipandang perlu karena mampu meningkatkan nilai jual dari batik itu sendiri, meskipun masih menjadi tantangan.
“Kami akan memberikan satu program dan edukasi pada pelaku usaha, di mana sebelumnya mereka menjual dalam bentuk lembaran sudah kami arahkan ke bentuk fashionnya,” kata Akhsanuddin, saat menjadi pembicara Fashion Talk di Semarang, Kamis (19/11/2020).
Lebih lanjut, di tengah pandemi seperti ini, pembekalan dari Pemkab Rembang diharapkan mampu memberikan nilai edukasi dan pelatihan kepada pelaku usaha batik lasem. Dengan begitu, mereka mempunyai rasa optimisme bisa berkembang dan bertahan, meski di tengah pandemi.
“Saya optimis dengan program ini mereka tidak sekadar membuat lembaran batik tulis lasem, tapi dengan membuat fashion batik merupakan satu bentuk survive mereka,” kata Akhsanuddin.
Di samping itu, para pelaku usaha juga diarahkan untuk berjualan secara online dan pihaknya terus memberikan dorongan besar. Dengan begitu diharapkan mereka mampu membuat terobosan baru.
“Kalau dia bisa mendapat terobosan dan peluang di sana menjadi hal yang luar biasa,” tandasnya.



Di samping itu, Akhsanudin juga mengimbau agar pelaku UMKM tetap terusmemerhatikan protokol kesehatan. Jika hal ini dapat dilakukan, tentunya akan menjadi satu kepercayaan yang didapat pembeli. (elv)
 

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya