Hard News

Pemprov Jamin Kebutuhan Pengungsi Merapi

Sosial dan Politik

23 November 2020 14:31 WIB

Posko pengungsian warga terdampak Gunung MErapi yang saat ini berstatus siaga (Foto: jatengprov.go.id)

MAGELANG, solotrust.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menegaskan, warga terdampak bencana Gunung Merapi di posko pengungsian tersebar di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten sudah aman dan nyaman. Selain menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, posko pengungsian juga sudah memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.

Penegasan itu disampaikan saat mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo serta Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, berkunjung ke posko pengungsian Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan posko pengungsian Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang baru-baru ini. 



Menurut Wagub, seluruh warga terdampak erupsi Gunung Merapi di tiga kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) sudah dievakuasi dan ditangani dengan baik di posko pengungsian. Warga pun diminta tidak panik dan mengkhawatirkan harta benda, terutama hewan ternak. Pasalnya, para relawan tidak hanya hanya melindungi warga terdampak erupsi Merapi, namun juga menyelamatkan hewan ternak. 

“Kalau sudah diinstruksikan untuk mengungsi, maka warga jangan nekat bertahan. Masalah hewan ternak sudah ada tim yang mengevakuasi. Pemprov (pemerintah provinsi) sudah memberikan kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya. Pemprov dan pemkab (pemerintah kabupaten) bekerja sama sehingga warga di lokasi pengungsian dapat istirahat dengan tenang dan menikmati makanan sesuai selera,” katanya, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id, Senin (23/11/2020). 

Pria akrab disapa Gus Yasin ini juga meminta para pegiat sosial atau donatur tidak datang ke lokasi pengungsian untuk bertemu dan menyerahkan bantuan langsung kepada warga terdampak bencana Gunung Merapi. 

“Para pegiat sosial, para donatur, atau adik-adik mahasiswa yang saat ini mengumpulkan dana atau sumbangan, tolong dititipkan ke kecamatan, jangan langsung masuk ke pengungsian. Itu berbahaya karena berpotensi terjadi penularan Covid-19,” tandasnya.

(redaksi)