Serba serbi

Teknologi Virtual Reality (VR) Mudahkan Mahasiswa Jalani Praktikum

Teknologi

11 Desember 2020 11:00 WIB

Fendi Aji Purnomo Dosen D3 Teknik Informatika (TI) Sekolah Vokasi UNS.

SOLO, solotrust.com – Pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi pilihan untuk mencegah penularan virus corona di lingkungan kampus. Pemanfaatan teknologi di situasi pandemi saat ini menjadi alternatif proses pembelajaran yang dilakukan. Namun demikian di satu sisi melalui pembelajaran daring tidak semuanya materi bisa tersampaikan, terlebih jika pembelajaran dibutuhkan adanya praktikum, yang notabene mahasiswa harus mempraktikkan materi secara langsung.

Melihat hal demikian salah satu Dosen D3 Teknik Informatika (TI) Sekolah Vokasi UNS, Fendi Aji Purnomo, menciptakan desain Produk Lab. Anatomi  kerja sama Fakultas Kedokteran dengan D3 Teknik Informatika (TI) Sekolah Vokasi UNS. Fendi mengungkapkan Virtual Reality (VR) ini tercipta sebab dilatarbelakangi adanya pandemi ditengah proses belajar mengajar dan belum diperbolehkan tatap muka.



“ ya dilatarbelakangi adanya pandemi, Lab. Anatomi Fakultas Kedokteran bekerja sama dengan D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret (UNS) membuat Virtual Reality (VR), teknologi ini menyajikan lingkungan virtual (Lab Anatomi ) secara penuh kepada pengguna, bahkan pengguna itu bisa berpengaruh adanya VR ini,” ungkap Fendi saat menjadi narasumber Talkshow TATV (27/11/2020).

Lebih lanjut penjelasan Dosen D3 TI UNS ini mengatakan dengan teknologi VR mahasiswa cukup dengan perangkat smarphone memori dua giga lebih, lalu ada sensor Gyroscope  untuk membantu menjelajahi ruangan berdasarkan gerakan, serta joystick.

“Dengan menginstal aplikasi dan perangkat VR, mahasiswa seolah-olah berada secara langsung di Lab.Anatomi Fakultas Kedokteran dan bahkan benar-benar bisa berpengaruh,” Terang Fendi.

Selain itu kelebihan adanya VR, mahasiswa bisa menangkap dari segi audio, video dan teks sehingga yang diharapkan Fendi menjadi alternatif pembelajaran bagi mahasiswa Kedokteran berada di rumah selama pandemi.

“terkait Virtual Anatoma empat atau bentuk tubuh manusia ini terkait keabsahan data atau informasi untuk pembelajaran kita konsultasikan ke pakarnya, yakni Dokter-dokter yang ada di Fakultas Kedokteran,sehingga untuk konten pembelajarn sudah valid,” tutup Fendi. (elv)

(wd)