MESUJI, solotrust.com – Di tengah kabar terkait naiknya harga beras di pasaran, Presiden Joko Widodo meminta kepada para petani untuk lebih memanfaatkan tibanya masa panen. Menurut Presiden, keuntungan terbesar dari menanam padi sawah terjadi saat pasca panen, bukan pada saat panen.
Untuk itu, Presiden meminta agar para petani mampu menjual hasil panennya tidak lagi dalam bentuk gabah, melainkan sudah dalam bentuk beras yang dikemas.
“Padahal keuntungan besar itu pada saat jadi beras. Jadi saya sampaikan agar jualnya dalam bentuk beras. Syukur sudah dikemas. Ini di penggilingan padi modern ini bisa dilakukan,” kata Presiden ketika berbicara pada Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) Terintegrasi di Kawasan Transmigrasi, KTM Kabupaten Mesuji, kemarin (21/1/2018), dalam rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin..
Selama ini, lanjut Presiden, petani mengurus sawah dengan mengairi, memupuk dan panen, namun setelah itu langsung menjualnya dalam bentuk gabah. Presiden pun meminta ada pengerjaan lagi setelah panen sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi petani.
“Ada pengerjaan setelah panen, pengeringan, digilang, dikemas baik apalagi diberi nama baik juga dikemas dalam kelompok besar petani, diberi merek. Itu akan memberi nilai tambah dengan menaikan harga,” tambah Presiden.
(way)