Hard News

Menparekraf: 16 Tahun Peringatan Tsunami sebagai Momentum Perkuat Kolaborasi

Sosial dan Politik

26 Desember 2020 15:35 WIB

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menggelar peringatan 16 tahun kejadian Tsunami Aceh pada 26 Desember 2020

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi rencana pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menggelar peringatan 16 tahun kejadian Tsunami Aceh pada 26 Desember 2020.

Menparekraf dalam keterangannya mengatakan, tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 menjadi salah satu catatan sejarah besar Indonesia. Bank Dunia mencatat, jumlah korban akibat tsunami di Aceh mencapai 167 ribu orang, baik meninggal dunia maupun hilang.



Namun bertahun-tahun kemudian, peristiwa itu menyisakan hikmah betapa kuatnya masyarakat Aceh untuk bangkit. Karakter masyarakat Aceh yang kuat dan mandiri memberi inspirasi bangsa ini untuk dapat bangkit dari pandemi Covid-19, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Seperti saat ini bagaimana kita harus sama-sama dapat bangkit dari pandemi Covid-19 yang memberikan dampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya adalah dengan menjalankan penerapan protokol kesehatan yang baik agar dampak Covid-19 segera teratasi dan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tumbuh baik dan tercipta lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga Uno, dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kemenparekraf.go.id, Sabtu (26/12/2020).

Aceh, seperti provinsi lainnya di Indonesia, memiliki sumber daya alam serta budaya kuat yang dapat menjadi potensi dan daya tarik bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebut saja kuliner khasnya, seperti Mi Aceh dan Ayam Tangkap, serta keragaman kriya dan busana seperti Songkok Aceh yang bisa menjadi inspirasi produk kreatif.

Semua itu menjadi daya tarik kuat bagi wisatawan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) setiap tahunnya terus meningkat. Pada 2017, jumlah wisman mengunjungi Provinsi Aceh mencapai 33.105 orang, 2018 sebanyak 33.787 orang, dan 2019 mencapai 34.465 orang. Namun, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar, di mana jumlah wisman di sepanjang 2020 sebanyak 10.401 orang.

"Peringatan tsunami yang akan diselenggarakan secara hybrid ini sebagai bentuk adaptasi sekaligus inovasi di tengah pandemi, di mana seluruh stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif beradaptasi penuh dengan kebutuhan penerapan protokol kesehatan yang baik. Kebangkitan Aceh akan menginspirasi kebangkitan pariwisata Indonesia ke depan," kata Sandiaga Uno.

Peringatan 16 Tahun Tsunami oleh Pemprov Aceh rencananya diisi dengan kegiatan zikir dan doa kepada para syuhada tsunami serta tausiyah yang akan disampaikan oleh Syeikh Ali Jaber. Peringatan dilaksanakan secara sederhana dan terbatas di dua tempat bersamaan, yakni Stadion Harapan Bangsa sebagai lokasi utama peringatan dan Anjong Mon Mata dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

“Setiap tahun persisnya pada 26 Desember, kita akan selalu mengenang peristiwa tsunami yang pernah melanda Aceh dengan segala dampak serius dan masif yang ditimbulkan. Kejadian bencana yang telah mengusik rasa kemanusiaan global tidak akan pernah kita lupakan, sebaliknya akan menjadi penyemangat untuk terus bangkit dan membangun Aceh lebih baik melalui satu visi utama menuju Aceh Hebat. Tentu saja melalui semangat kebersamaan kita,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

(redaksi)