Hard News

Pidato Perpisahan Trump: Kami Melakukan apa yang Seharusnya Kami Lakukan

Global

20 Januari 2021 12:15 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato perpisahannya sebelum meninggalkan Gedung Putih (Dok. YouTube)

Solotrust.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyampaikan pidato perpisahannya sebelum meninggalkan Gedung Putih. Dalam sebuah video yang diposting di YouTube, Trump mengatakan dirinya telah melakukan 'pertempuran sulit, pertarungan paling sulit'.

"Kami telah melakukan sebagaimana yang harus kami lakukan saat menjabat dan ada banyak lagi," ujarnya, dikutip dari BBC, Rabu (20/01/2021).



Trump masih belum sepenuhnya menerima hasil pemilihan presiden November 2020 lalu. Ia dinyatakan kalah dari Joe Biden yang diusung Partai Demokrat. Biden dilantik sebagai presiden AS, Rabu ini.

Dua pekan terakhir masa jabatan Trump diwarnai dampak kerusuhan di Capitol Hill yang menewaskan lima orang, salah satunya petugas kepolisian. Ketika itu, massa pendukung presiden menyerbu Kongres, berusaha membatalkan hasil pemilihan umum (Pemilu).

"Kekerasan politik adalah serangan terhadap segala sesuatu yang kita hargai sebagai orang Amerika. Itu tidak pernah bisa ditoleransi," kata Trump dalam videonya.

Trump telah dimakzulkan karena menghasut pemberontakan terkait serangan di Capitol. Ia akan diadili di Senat setelah tak lagi menjabat presiden. Jika terbukti bersalah, Trump bisa dilarang mencalonkan diri untuk jabatan publik.

Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan hingga dua kali. Pada persidangan pertamanya, dia dibebaskan dari tuduhan terkait masalah Ukraina oleh mayoritas Partai Republik.

Kekerasan bermotif politik telah membayangi meningkatnya jumlah kasus pandemi virus corona (Covid-19) di AS. Sejauh ini 400 ribu lebih warga Amerika meninggal dunia terpapar Covid-19 dan 24 juta terkonfirmasi positif virus berbahaya itu.

Dalam pesannya, Trump mengatakan pemerintahannya telah membangun ekonomi terbesar dalam sejarah dunia. Pasar saham AS telah pulih dari pandemi virus corona dengan indeks Nasdaq naik 42 persen tahun 2020 dan S&P 500 naik 15 persen.

Namun, sektor perekonomian lainnya masih harus menghadapi lebih banyak tantangan. Banyak pengusaha memangkas karyawan pada Desember. Penjualan ritel turun dalam beberapa bulan terakhir, sementara klaim pengangguran meningkat.

"Agenda kami bukan tentang (sayap) kanan atau kiri, ini bukan tentang Republik atau Demokrat, tetapi tentang kebaikan suatu bangsa, dan itu berarti seluruh bangsa," kata Trump.

Donald Trump meninggalkan Gedung Putih dengan peringkat approval alias persetujuan 34 persen. Ini menjadi rekor terendah untuk presiden yang akan meninggalkan jabatannya. (and)

(redaksi)