Ekonomi & Bisnis

Sepi Job Saat Pandemi, Seniman Boyolali Terpaksa Jual Aset dan Alih Profesi

Ekonomi & Bisnis

8 Maret 2021 10:31 WIB

Seniwati Boyolali Sisca dan pemilik grup campur sari Restu Laras Titut Satria (Foto: Arum)

BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah seniman di Kabupaten Boyolali berharap pandemi segera selesai dan pemerintah memberi izin untuk penyelenggaraan hiburan dan hajatan. Pasalnya, para seniman semakin terdesak kebutuhan ekonomi, mengingat sangat sedikit pihak membutuhkan jasa mereka selama pandemi Covid-19.

Salah satu seniwati Boyolali, Sisca, menjelaskan selama pandemi para seniman bertahan hidup seadanya. Mulai dari alih profesi menjadi pedagang, bahkan ada yang terpaksa menjual aset yang dimiliki.



"Seniman banyak yang alih profesi untuk menyambung hidup, ada yang jadi pedagang, ada yang buka toko, usaha kuliner, dan lain-lain. Sebagian seniman, bahkan ada yang terpaksa menjual aset dan memakai tabungannya untuk kelangsungan hidup," jelasnya pada solotrust.com, Sabtu (07/03/2021).

"Semoga pandemi segera berakhir dan semua masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti biasa," harap Sisca.

Ketua grup musik campur sari, Titut Satria, mengeluhkan selama pandemi permintaan pengguna jasanya menurun drastis. Padahal sebelumnya bisa sangat laris hingga puluhan pekerjaan diterima.

"Sebelum pandemi bisa mendapatkan job (pekerjaan-red) sampai 40-an. Kalau selama pandemi ini ya minim, paling lima, tujuh sudah maksimal. Terkadang sebulan tidak ada job sama sekali," ungkapnya.

Mereka tak bisa bekerja karena pemerintah daerah setempat melarang penyelenggaraan hajatan atau acara hiburan. Menurut Titut Satria, kalaupun ada hajatan, dibatasi waktu pelaksanaan hanya siang saja dengan tetap taat protokol kesehatan, seperti memakai masker karena masih pandemi.

Di wilayah Soloraya, selama pandemi ini dirinya pernah menerima permintaan dari tiga kabupaten saja, yakni Karanganyar, Sragen, dan Boyolali, meski di Kota Susu tidak semua daerah diizinkan menggelar hajatan.

Disinggung soal bantuan dana dari pemerintah untuk seniman, Titut Satria mengaku belum pernah menerima bantuan apa pun selama pandemi, baik bantuan secara personal maupun bantuan untuk grup yang dipimpinnya.

Keputusan pemerintah mulai melakukan vaksinasi, mereka berharap kondisi bisa kembali normal sehingga acara hiburan dan hajatan mendapatkan izin penyelenggaraan.

"Ya semoga pemerintah memberi izin dan membuka semua hiburan dan hajatan sehingga seniman bisa bekerja lagi," kata Titut Satria. (rum)

(redaksi)